Gressa yang turun ke bawah agak lama. Karena dia kesiangan saat bangun, matanya menatap pada mertuanya yang ada duduk dengan tenang di kursi meja makan. Lalu Gressa melihat pada Steven yang sudah berpakaian rapi dengan roti bakar di depannya. Gressa mau menangis. Bagaimana bisa, di rumah mertua dia bangun kesiangan seperti ini. Seharusnya dia bisa untuk bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk suaminya. Gressa benar-benar tidak bisa untuk bangun pagi. “Kamu masih mau berdiri di situ? Duduk dan sarapan!” Joana berucap datar. Gressa dengan cepat duduk di kursi samping suaminya. Matanya menatap pada suaminya yang melihat sekilas. “Dia demam semalam.” Steven berucap masih tidak melihat pada orang-orang yang ad di sana. Steven masih fokus untuk melihat pada tablet yang ada di ta