“Maaf, sayang. Kamu masuk dahulu ke kamar, ya. Daddy ada perlu sama Mommy sebentar,” bisik Arsen seraya mengusap kepala Abian dengan sayang.
“Norma,” panggil Arsen kepada asisten rumah tangga yang menjaga Abian.
“Iya, Tuan,” jawab Normalita dengan berjalan cepat ke arah Arsen.
“Temani Abian dahulu, ya,” ucap Arsen dengan suara yang pelan.
“Baik, Tuan!” Norma menjawab dengan patuh.
“Ayo, sayang, kita main di kamar.” Norma mengulurkan tangannya kepada Abian. Tidak lama kemudian, mereka sudah menghilang dibalik dinding kamar.
Arsen berjalan dengan cepat menuju kamarnya. Tepat saat itu, Bianca baru saja selesai mandi dan sedang memakai pakaiannya. Bianca terlihat tidak menghiraukan keberadaan Arsen.
Dia berjalan menuju lemari untuk mencari obatnya. Wajahnya memucat saat tidak menemukan
