“Apa yang ada dipikiranmu sekarang?” Alex menatap Bianca dengan penuh selidik.
“Ma-maksudnya apa, Pak?” tanya Bianca dengan gugup.
“Apa kau sudah mengetahui alasan Arsen menikah dengan kamu?” Alex bertanya dengan suara yang pelan namun tegas. Suara Alex laksana hembusan angin yang menerpa tengkuk Bianca. Dingin dan beku, itu yang dirasakannya sekarang.
“Belum,” jawab Bianca seraya menggelengkan kepalanya dengan pelan.
“Ternyata kau benar-benar wanita yang sangat polos. Apa kau tidak bisa menilai sendiri apa alasannya? Jika kau tidak bisa menilainya sendiri, maka Arsen tidak akan pernah mengatakannya secara gamblang. Satu hal yang harus kau ketahui adalah, kalian tidak akan pernah bercerai walau apa pun yang terjadi. Camkan itu!” Setelah mengucapkan kalimat panjang yang membuat Bianca t
