Ancaman Bella

1310 Kata

“Sudah. Baru saja selesai. Aku hanya memeriksa keadaan pasien saja,” jawab Arsen dengan menatap ke arah Bianca. Ada rasa kecewa di hatinya saat melihat Bianca yang sudah memejamkan matanya, meskipun dia tahu bahwa wanita itu pasti belum tidur. “Besok pagi aku harus berangkat ke Paris. Kita makan di luar, yuk!” ajak Bella dengan tersenyum manis menatap ke arah Arsen. Sekilas wanita itu melirik ke arah pandangan Arsen. Bella memperhatikan Bianca sekilas dengan kening yang berkerut tajam. Dia merasa curiga dengan pandangan mata Arsen yang menatap Bianca dengan lekat. “Kita bicara di luar saja, Bel. Tidak baik berbicara masalah pribadi di dekat pasien karena pasien butuh waktu untuk istirahat. Nanti pembicaraan kita malah mengganggu kesehatan pasien,” ucap Arsen dengan nada sindiran halus un

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN