“Aku tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan kamu, sayang. Aku minta maaf,” lirih Arsen dengan air mata yang menetes. Dia merasa bahwa Bianca sangat sensitif karena pengaruh rasa sakit yang dirasakannya. Tetapi harus bagaimana lagi dia menjelaskan semuanya kepada Bianca?
“Tidak masalah, aku tidak tersinggung dengan ucapan kamu. Semuanya memang benar, kok. Aku hanya ingin satu hal, kita pisah!” Bianca memalingkan wajahnya dari Arsen.
Rasanya sangat tidak mungkin untuk menjadikan Arsen sebagai teman dan pasangan yang bisa mengerti apa yang dirasakannya.
“Jangan pernah mengucapkan kalimat berpisah lagi. Kita tidak akan pernah berpisah walau apa pun yang terjadi. Camkan itu! Aku benci mendengar ucapan kamu yang selalu minta berpisah. Apa menyesal menikah denganku?” Arsen menatap Bianca d
