“Iya, tunggu sebentar. Hampir selesai, kok,” jawab Bianca dengan cepat. “Cepatlah. Ada banyak hal yang harus kita bicarakan. Aku menunggumu di luar,” ucap Arsen. Bianca menghidupkan shower dengan cepat setelah mendengar ucapan Arsen. Sejenak dia tertawa teringat dengan apa yang dikatakan oleh Arsen tadi. “Bagaimana mungkin dia mengatakan bahwa aku tidur di dalam kamar mandi?” kekehnya sendirian sambil membasahi tubuhnya di bawah tetesan air shower yang menyentuh permukaan kulitnya dengan pelan. “Semoga saja semuanya bisa selesai dengan baik baik. Selebihnya aku akan menyerahkan segalanya kepada takdir,” lirihnya setelah selesai mandi. Tangannya meraih handuk yang berwarna biru lembut yang tergantung di belakang pintu. Bianca terkejut melihat label harga yang masih tersangkut pada sisi