Rasa itu

1701 Kata

“Owh, selamat pagi, Pak,” sapa Bu Erna dengan menganggukkan kepalanya sopan. Arsen hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Selanjutnya dia beralih menatap ke arah Bianca yang tampak gugup. Setelah berbincang bincang sebentar dengan guru guru yang mengajar di taman kanak kanak tersebut, Arsen berjalan kembali menuju mobil dengan di ikuti oleh Bianca di belakangnya. “Apa aku boleh mampir sebentar ke kontrakan?” tanya Bianca dengan suara yang pelan. “Tidak ada waktu untuk mampir ke sana. Lagian semua barang barang sudah dipindahkan dan kunci kontrakan juga sudah dikembalikan kepada pemiliknya.” Arsen menjawab dengan suara baritonnya. Perlahan mobil mewah tersebut melaju meninggalkan kawasan sekolah. “Aku hanya ingin berpamitan. Mungkin suatu saat nanti aku akan kembali ke kontrakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN