Selalu saja seperti ini, akhirnya aku yang kalah *** "BANG bang, setop dulu!" Perhatian Gito seketika terbagi antara melihat jalanan di depan sana, dan menatap Gina dari kaca spion. Teriakkan serta tepukan maut yang Gito dapatkan dibahu, membuatnya kaget bukan main. Tak tahan, Gito pun memilih untuk menepikan motornya. Setelah itu, ia menoleh ke belakang, disusul decakan kesal. Tetapi tak lama kemudian ia turun dari motor, helm yang masih terpasang di kepalanya ia lepas. "Ada apa? Lo mau Pipis? Nanti aja deh di rumah. Emang lo nggak ada kerjaan lain apa selain ngrepotin gue?" Gito berdesis, lalu bola matanya memutar jengah. Gina mengangkat tangannya ke udara, kemudian dilanjutkan melambai-lambai seolah memberi tahu bahwa ucapan Gito barusan tidak tepat sama sekali. "Bukan gitu bang