Bagian 8

1209 Kata
Meja makan. David baru keluar dari kamar dengan keadaan rapih dan wangi, memakai seragam kerja dan kaca mata diatas kepala. ‘’Pagi..’’ sapa David seperti biasa, ia melirik Ayu yang duduk diseberangnya tepat disamping Dera. Ayu tidak menatap dirinya bahkan sengaja membuang wajahnya kearah lain. ‘’Ayo sarapanan, Aku dan Ayu sudah siapin sarapan.’’ Kata Mecca yang duduk disamping David sambil memangku anaknya. David tersenyun tipis untuk pertama kalinya lelaki itu tersenyum diantara mereka. ‘’Bang, kamu pindah ya semalam.’’ Kata Rega. ‘’Hm.’’ Jawabnya sambil menyendok nasi goreng kepiringya. ‘’Ecieeeeeeee cieeee, tadi sih aku liat subuh- subuh jam lima pagi.’’ Kata Dera yang tadi subuh bangun untuk ibadah ia sempat mengintip David tidur Bersama Ayu. Ayu merasa sangat malu mendengarnya. Ayu ikut mengambil nasi gorengnya hingga tak sengaja tangan David dan dirinya bersentuhan membuat Ayu cepat- cepat menarik tangannya. Dera dan Rega yang melihat keduanya saling bertanya didalam diri. Perasaan kemarin gak seperti ini. Rasa kikuk diantara mereka berdua, Dera mencari- cari alasan apa hingga mereka seperti ini hehehe. ‘’Ayu habis ini mau balik kerumah?’’ tanya Mecca memecahkan suasana. Ayu mengangguk sambil menyuapi dirinya makan. ‘’Iya Mba.’’ Jawab Ayu. ‘’ambil semua barangmu dirumah itu lalu balik kesini, lusa kamu harus berangkat ke Balikpapan.’’ Kata David ia tidak menatap Ayu dan focus ke makanan. ‘’Ta—pi.’’ ‘’Kenapa? Tenang aja rumah itu akan tetap ada yang menjaga nantinya.’’ Jawab David. ‘’Tidak.’’ Jawab Ayu singkat. ** Dera dan Rega pergi duluan ke kantor sedangkan Mecca dan anaknya dirumah karena suaminya baru pulang lalu David mengantar Ayu untuk balik kerumahnya. Diperjalanan mereka tidak banyak bicara dan Ayu memilih mendengar lagu pakai earphone di hp barunya. Sebenarnya ia tidak menyetel lagu hanya saja untuk menghindari David bersua. David belok ke arah gang rumah Ayu setelah itu menuju rumahnya setelah sampai Ayu melihat David dan tersenyum tipis. ‘’Kenapa? Kamu malu liat aku telanjang tadi? Aku biasa aja, toh milikku bukan hal yang memalukan.’’ Kata David to the point bahkan David sempat melihat punya Ayu sebelum ia menaikan celanya dikamar mandi. ‘’Abang ih. Kata Ayu. ‘’Ayu turun dulu, Abang mau kerja?’’ ‘’Nanti siang aku jemput, pastikan semua barangmu sudah siap.’’ David memegang kepala Ayu dan mencium keningnya. Ayu langsung kaget membeku. ‘’Abang, kita kan bukan siapa- siapa.’’ Ujar Ayu. ‘’Emang kalau sayang harus bilang dulu gitu? Bisa dengan cara yang lain kan? Kamu juga sudah dewasa Yu bukan anak- anak puber...’’ jawab David. ‘’Aku kerja dulu nanti kujemput.’’ Kata David sambil mengusap rambut Ayu. Ayu mengangguk ia keluar dari mobil dan masuk kerumah. Setelah Ayu masuk David langsung tancap gas ke kantor. Sepeninggalan David Ayu menatap rumahnya yang nampak lenggang dan sunyi ia melangkah ke dalam warung dimana Ibu dan dirinya menghabiskan waktu untuk membungkus pesanan nasi tak lama ia berjalan lagi kedapur dimana biasanya Bapak dan Ibu masak. Ayu menarik nafasnya panjang secepat ini Tuhan mengambil kedua orang tuanya. Ayu Kembali ke kamarnya ia mengambil tas besar untuk memasukan barang- barangnya pakaian yang masih layak pakai dan juga foto kedua orang tuanya. Ayu teringat dengan suatu barang ia menuju ke laci didalam warung dimana ada Hp almarhum yang masih tersimpan Ayu mengambilnya dan menyalakannya, baterainya tidak banyak dan akan segera habis. Ayu duduk di kursi membuka galeri foto dan terpampang jelas foto dan video yang mereka abadikan dan rekam. Ayu menangis lagi kali ini ia menangis sendiri dan tidak ada yang menghentikan tangisnya. Ayu mencoba untuk kuat meredakan tangisnya dan masuk Kembali kedalam, sesampainya disana ia memasukan hp itu kedalam tas biar bersama dengan bingkai foto keluarga, selebihnya seperti yang lain ia tidak bawa namun satu pakaian Ibu dan Bapaknya ia bawa untuk kenang- kenangan. ** Sesuai janji David saat jam makan siang ia Kembali untuk menjemput Ayu, Wanita itu duduk diatas ayunan dibawah pohon mangga yang rindang. Ayu disitu sambil bermain hpnya membaca komik online. David mematikan mesin mobilnya dan keluar menghampiri Ayu. ‘’Sudah semua?’’ tanya David dan Ayu mendongak. Ayu mengangguk dan menyimpan hpnya ia turun dari ayunan dan mendekati David. David mengusap anakan poni Ayu yang jatuh dikeningnya dan lagi- lagi ia mencium kening gadis itu. ‘’Semuanya sudah dibawa?’’ ‘’Sudah.’’ Ayu mengangguk ia menunjuk satu tas yang ia bawa. ‘’Hanya itu?’’ tanya David dan Ayu mengangguk. David mendekati tas itu dan mengangkatnya masuk kedalam mobil. ‘’Ayo.’’ David mendekati Ayu memegang belakangnya dan mendorong pelan menuju mobil. ** Sekitar lima belas menit akhirnya mereka berdua sampai, David memarkirkan mobilnya dan Ayu turun. Rumah nampak sepi sepertinya Mecca sedang keluar bersama suaminya, David mencari kunci yang sebelumya Mecca selipkan dibalik pot bunga karena Mecca sempat wa dia. . David membuka pintu sambil membawa tas Ayu. David menuju kamarnya untuk meletakan barang Ayu setelah itu ia keluar dan mendapati Ayu duduk ruang tamu. David melirik jam tangannya masih jam setengah satu sepettinya nanti dia balik jam dua saja. ‘’Ayu sini.’’ Panggil David untuk masuk kedalam kamar. Ayu beranjak berdiri dan kekamarnya. David mengunci pintu dan menarik Ayu ke Kasur, Ayu sempat menolak namun tenaganya tidak sebanding dengan dirinya. ‘’Aku mau bicara.’’ Ujarnya lembut, ia mendudukan Ayu diatas pahanya. ‘’kamu mau gak menikah denganku? Sebelum ibumu meninggal beliau menyuruhku menjagamu dan menikahimu.’’ Kata David, Ayu langsung terkaget ia sontak menggelengkan kepalanya dan menjauh Dari David. ‘’Enggak mau.’’ Jawab Ayu. Ayu menjauh mendekati jendela rumah. Dirinya seperti dilempar bom yang begitu mengagetkan. Ia tidak ingin menikah di usia muda kecuali sudah berusia dua puluh lima tahun. ‘’Kenapa?’’ tanya David ia berdiri dan menghampiri Ayu. Ayu menggelengkan kepalanya ia menjawab tidak. David menghambuskan nafasnya sepertinya ini terlalu cepat di utarakan hingga membuat Ayu menolak dirinya. ‘’Ayu belum siap, Ayu mau nikah pas udah kuliah terus kerja. Ayu mau nikah pas umur 25.’’ Jawab Ayu. ‘’Kalau waktunya sekarang gimana? Kamu bisa kuliah kok habis nikah kamu juga bisa kerja tapi buat apa kerja kalau sudah jadi istriku.’’ Kata David dibelakang Ayu ia memegang rambut Ayu yang tergerai dan kemudian mengusap punggungnya. ‘’Apa bener Ibunya Ayu minta seperti itu?’’ tanya Ayu ia membalikan badannya dan matanya menatap intens mata David. David dengan penuh keseriusan mengangguk ia yakin akan menikahi Ayu walaupun akan ada masalah baru nantinya. ‘’Ayu pikir- pikir dulu ya Bang.’’ Jawab Ayu. ‘’Buat apa kamu pikirin sudah ada aku didepan matamu Yu.’’ ‘’Tapi---‘’ David langsung memeluk pinggang Ayu dan mencium bibirnya melumat dengan pelan lalu terhenti ia menunggu Ayu membalasnya tak lama bibir Ayu bergerak dan senyum David mengembang ia melepaskan ciumannya dan melihat Ayu. Ayu melepas pelukan David dan pergi ke kamar mandi. ‘’Ayu...’’ David mengikuti Ayu namun gadis itu keburu mengunci pintu kamar mandinya. ‘’Ayu sakit perut bang, Abang hati- hati balik kantor ya.’’ Jawab Ayu dari kamar mandi. Ayu duduk dibalik kamar mandi ia mengelap bibirnya dengan baju menggosoknya kasar bukannya senang dicium ia justru merasa tidak suka. Ciuman pertamanya bukan seperti ini dan juga bukan pria impiannya. Davidpun dari luar menghembuskan nafasnya dan memilih untuk berangkat ke kantor lagi. Ayu mendengar pintu kamar terbuka dan tak lama kemudian pintu luar dan suara mobil. Mesin mobil itu berderu dan perlahan menghilang, Ayu keluar dari kamar dan mengintip dari jendela rupanya David sudah pergi dan hanya menyisakan dirinya sendiri. **
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN