Bagian 9

1266 Kata
Jam lima sore Ayu meletakan piring lauk terakhir diatas meja, tak lama Dera, Rega dan David pulang terdengar dari deru mobilnya. ‘’Semua sudah Yu? Enak sekali kamu masak.’’ Kata Mecca yang ikut membantu Ayu memasak di dapur. ‘’Sudah Mba Mecca, makasih ya Mba udah dibantuin.’’ ‘’Sama- sama. Yaudah kalau gitu aku ke kamar dulu ya urus Syira mandi ckck.’’ Mecca langsung menuju kamar. Tak lama mereka bertiga masuk dengan pakaian yang sudah tidak serapih tadi pagi. ‘’Assalamualaikum, Hmm wanginya ini.’’ Dera melepas sepatu safety dan masuk kedalam rumah. Ia menuju meja makan dan menatap menu di hadapannya. Kulit mandai disambal goreng, sambal petis, tahu tempe goreng, ikan selar goreng terakhir sayur bening. Pencuci mulutnya ada buah pisang ambon. ‘’Umaii enaknya pas lagi lapar kita hehe.’’ Ujar Rega yang ikut disamping Dera. Ayu melirik David dan lelaki itu melihatnya sambil masuk kedalam kamar. Perasaan Ayu dag dig dug sekarang ia duduk dimeja makan untuk menunggu David datang. ‘’Kakak- kakak semua bisa makan mumpung masih anget.’’ Kata Ayu. Mereka berdua mengangguk dan menuju tempat cucian piring untuk mencuci tangan mereka. Ayu beranjak dari tempat duduknya ia penasaran David ngapain masuk ke kamar sekalian ia ingin mengambil hpnya yang di charger. ‘’Mau kemana Ayu.’’ Tanya Dera. Ayu menengok sambil menunjuk kamar David. ‘’Ambil hp kak.’’ Jawab Ayu sembari jalan dan membuka pintu kamar. Pas dibuka David sedang membuka baju kerjanya hingga menyisakan kaos dalam putih berlengan pendek. David tersenyum melihat Ayu yang didepan pintu. Ayu cepat- cepat masuk dan mencari hpnya, David duduk di pinggir Kasur dan menengok disampingnya. Ayu mendekat dan ingin mengambil hpnya ia takut dengan David. ‘’Sayang.’’ David menangkap tubuh Ayu dan Wanita itu berontak ingin menjauh. ‘’Abang, diluar ada orang.’’ Kata Ayu yang tidak enak jika dipergoki. ‘’Terus? Besok kamu pulang sama aku ke Balikpapan dan mengadakan pernikahan. Jadilah istriku yang baik dan jangan suka menolak lagi.’’ Jawab David sambil memeluk erat Ayu ia mencium punggung Wanita itu sungguh jiwa lelakinya bangun dan ingin menyentuh Ayu. ‘’Abang, apa gak kecepetan?’’ ‘’Nope, lebih cepat lebih baik.’’ ‘’Tapi---.’’ ‘’Tapi apa? Kamu sudah punya pacar ya?’’ tanya David. Ayu langsung terdiam ia tidak punya pacar tapi punya crush yang dari SMA dia suka yaitu kakak kelasnya dulu yang sekarang menempuh Pendidikan diluar kota. ‘’Gak ada.’’ Jawab Ayu sendu. ‘’Kalau gitu abang boleh jadi pacar kamu?’’ tembak David. Ayu tersenyum dan tertawa pelan walaupun dalam hatinya terasa ada yang berat. ‘’Emang harus ngomong dengan suasana begini?’’ tanya Ayu. ‘’Emang mau bagaimana? Harus yang romantic gitu?’’ Ayu menganggukkan kepalanya. ‘’Emang ada di setiap komik atau n****+ yang kamu baca pria dewasa nembak cewek secara romantic?’’ Ayu berfikir sejenak rata- rata yang dia baca seperti nikah kontrak, MBA, tiba- tiba di jodohkan tetapi laki- lakinya CEO dan kaya raya. Ayu menggeleng pelan. ‘’Iya gak ada, karenakan Ayu suka baca komik dan n****+ soal perjodohan yang ceweknya nolak terus cowoknya mau gitu klo gak mau dihamilin tapi cowoknnya ganteng terus CEO gitu.’’ Jelas Ayu polos. David tertawa ia mengusap rambut Ayu dan mendudukannya disamping. ‘’Dan itu akan terjadi sama kamu kalau kamu nolak saya Ayu, emang kamu mau?’’ ‘’Sama siapa? Kalau sama yang di komik ndapapa Bang kalau sama Abang...’’ Ayu melirik David dan kemudian pergi lari. ‘’ENGGAK HAHA.’’ Jawab Ayu kemudian keluar dari kamar. David menggelengkan kepalanya dan ikut keluar. ** ‘’Bang.’’ Tegur Erka suami Mecca ia baru saja habis mandi dan duduk disamping David. ‘’Hm.’’ Jawab David sambil makan. ‘’Aku mau bicara serius.’’ ‘’Apaan.’’ Jawab David. ‘’Itu nelponin.’’ David langsung stop makan dan berdiri. ‘’ayo kita keluar ngobrol diluar.’’ Kata David sembari melangkah kedepan rumah. Erka melirik Dera dan Rega kemudian mengikuti David. Setelah sampai diteras rumah David dan Erka berhadapan. ‘’Raya marah- marah karena gak ada kabar dari abang, kubilang Abang sibuk dan dia ingin kemari.’’ David memijit pangkal hidungnya ia mengangguk. ‘’Baiklah, nanti kuhubungi dia, jangan sampai Ayu tau.’’ ‘’Astaga jangan bilang Abang..’’ ‘’Diam, ikuti aja.’’ Kata David dan Erka mengangguk. Mereka berdua akhirnya Kembali ke meja makan dan duduk Bersama yang lain. Dera dan Rega menatap Erkana dan lelaki itu menaikan alisnya sambil menyebut pelan nama “Raya.’’ Segalak- galaknya pacar Dera lebih galak lagi Raya. Ayu melihat David wajahnya Nampak memikirkan sesuatu biasa jika ia melirik David maka lelaki itu akan meliriknya balik tetapi ini David fokus dengan makanannya. ** Setelah makan David berjalan lumayan jauh dari rumah ia menyalakan hpnya yang khusus dipakai untuk menghubungi keluarga. Tak lama pesan dari berbagai aplikasi masuk siapa lagi kalau bukan dari Raya. David malas membaca pesannya dan langsung menelfon. Tut Tut Tut ‘’Anjing loe ya, gue bini loe David. Gue nelfon lo sampe karyawan loe dibilang pada sibuk semua. Kemana loe hah, gua bunting anak loe hah.’’ David langsung terkaget ia menghembuskan nafasnnya akibat dirinya yang salah pilih istri maka di perlakukan seenaknya. ‘’Maaf aku memang sibuk kerja, jadi ada apa? Kenapa dengan anak kita.’’ Jawab David. ‘’Kirimin gue duit, gue mau kerumah sakit...’’ ‘’Itu aja?’’ ‘’Menurutmu? Udah bye.’’ Panggilan pun langsung terputus, David memejamkan matanya beraninya Wanita itu memperlakukan dirinya seperti ini. David langsung mentransfernya uang dua ratus juta ke rekening Raya setelah itu mematikan hpnnya Kembali. David berjalan menuju kerumahnya setelah sampai ia mencari Ayu rupanya Wanita itu merapikan pakaian David yang masih didalam plastic laundry. Ayu melihat David dan tersenyum sambil duduk dilantai, David mendekati Ayu dan duduk dibelakangnya tangannnya memeluk Ayu dan mnenyandarkan kepalanya di belakang Ayu. Ayu mengusap lengan kokoh yang memeluknya. ‘’Abang kenapa?’’ tanya ayu. David menggeleng ia mengangkat Ayu dan membaringkannya dikasur. ‘’Abang aku belum selesai.’’ ‘’Ndapapa nanti aja.’’ Jawab David setelah membaringkan Ayu. David tidak langsung tidur ia mengunci kamarnya dan menutup korden kamar mematikan seluruh lampu kemudian tidur disamping Wanita itu seraya memeluknnya. Ketika David merasa sedih ia akan mengurung dirinya didalam kamar yang gelap dan dingin. Kepala David menelusup dilekukan leher Ayu dan Wanita itu dapat merasakan nafas David di lehernya. Tangan Ayu mengusap rambut David lembut tanpa suara. ** Sementara dari luar Rega, Dera dan Erkan saling bertatapan diruang santai. ‘’Habis kena damprat keknya dari Raya.’’ ‘’Biasanya sih seperti itu, kalau aku jadi Abang ku ceraikan.’’ ‘’Gimana mau cerai kalau dia hamil anak Bang David, kasian Abang mudahan aja keguguran.’’ ‘’Itu sudah.’’ Jawab Rega. ** Setelah cukup tenang David mengangkat kepalanya dan meletakannya di atas bantal. David menatap wajah Ayu yang tertidur mengusap wajahnya dengan pelan setelah itu ia mencium keningnya turun ke hidungnya ke kedua pipinya dan terakhir matanya. Kini wajah David dan Ayu sangat dekat perlahan Ayu bangun dan membuka matanya Ia tidak berontak karena perasaannya menyuruhnya untuk bertahan walaupun otaknya berkata “Lari.’’ David menaikan kakinya di tubuh Ayu setelah merasakan tidak ada perlawanan David menaiki tubuh Ayu dan mencari posisi yang nyaman. ‘’Abang lagi sedih ya.’’ Tanya Ayu ia mengusap wajah David. David mengangguk ia mencium bibir Ayu melumatnya pelan awalnya tubuh Ayu seperti menolak ia menggerakan tangannya untuk mendorong tubuh David. ‘’Abang jangan.’’ Kata Ayu pelan. ‘’Bentar aja Yu, aku gak lebih kok.’’ Jawab David. David melanjutkan mencium bibir Ayu kemudian tangannya mencari buah d**a milik gadis itu. Ayu langsung berontak ia mendorong David hingga lelaki itu tersungkur kesamping. ‘’Hemmm.’’ David tersenyum ia menarik Ayu ke pelukannya dan menahan tangan Ayu untuk diletakan di d**a David. ‘’Enggak, maaf.’’ Kata David. ''Ayu gak mau berzinah, dan ini sudah termasuk sedangkan kata Ibu, Ayu harus bisa jaga diri.'' Ayu bangun ia memperbaiki rambutnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN