"Apa ini?!" Pekikan tak menyangka diloloskan begitu saja oleh bibir mungil Nara. Gadis itu baru saja bangun tidur, rambutnya sedikit acak-acakan, dan belum mandi. Hal pertama yang ia lakukan begitu membuka mata justru memeriksa laptop, lebih tepatnya tugas yang semalam ia kerjakan di benda elektronik tersebut. Nara kaget, sungguh. Pasalnya, ia ingat betul kalau semalam tugas yang dikerjakannya baru setengah jalan. Namun, yang terpampang di layar laptop menunjukkan hal sebaliknya. "Apa Paman yang membantuku menyelesaikannya?" Nara menggumam. Senyum lebar perlahan terbit di ujung bibirnya. Ia berteriak kesenangan. Nara pun berlari keluar dari kamar hendak menemui sang paman. Ia ingin menyampaikan rasa terima kasihnya. Sungguh, kalau Sehun tak membantunya entah apa yang akan terjadi. Tapi