Sudah hampir lima belas menit Sehun memandangi wajah damai Nara yang tertidur pulas di sofa ruang santai apartemennya. Tatapan setajam elangnya menelusuri wajah jelita itu mulai dari alis, bulu mata, hidung, dan berakhir di bibir merah mudanya. Semua yang ada pada wajah gadis ini memang cantik, pikirnya. Sebenarnya Sehun baru saja di apartemen. Sehari setelah pulang dari Paris ia memang sudah kembali masuk kerja. Selama beberapa hari ini Sehun pulang kerja pada jam yang seharusnya, baru malam ini ia pulang lebih larut daripada biasanya. Itulah sebabnya ia sedikit merasa terkejut melihat Nara tidur di sofa ruang santai ditemani televisi yang masih dalam keadaan menyala. Alih-alih membangunkan sang keponakan, rupanya Sehun lebih memilih untuk memperhatikan wajahnya. Sehun sedikit terkesiap
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari