“Hati-hati, Ma,” ucap Oliv ketika Clarissa menjalankan mobil. Tangannya masih melambai, menyaksikan sang mama yang mulai meninggalkannya. Clarissa yang melihat mengulas senyum tipis. Hingga dia mulai membelokan mobil, membuat bayangan Oliv tidak lagi terlihat. Dia memilih fokus dengan jalanan di depannya dan mengulas senyum tipis. Tangannya masih sibuk dengan kemudi, menatap jalanan di depannya serius. Clarissa terus melaju ke arah kantor yang sudah sejak tiga tahun menjadi tempatnya bekerja. Dengan santai, dia terus menyusuri jalanan tersebut. Hingga lima belas menit perjalanan, Clarissa sampai di sebuah bangun tiga lantai. Perlahan, dia memarkirkan mobil di depan kantor tersebut. Clarissa menarik napas dalam dan mengembuskan pelan. “Aku harap tidak ada hal buruk yang terjadi,” gumam C