“Kayaknya mereka mau ke daerah puncak deh,” kata Gala, saat melihat mobil yang ditumpangi Dana dan Miranda bergerak ke arah Bogor. Dia kemudian melirik Elisha yang sedang komat-kamit seperti sedang meramalkan mantra. “Kamu kenapa kayak gitu?” “Lagi ngumpat,” balas Elisha. “Sialan banget emang si Dana. Bisa-bisanya dia ke Puncak sama selingkuhannya saat istrinya sendiri masih di rumah sakit karena keguguran?” Elisha meninju dasboard karena kesal. Raut wajah Elisha sudah menjelaskan semuanya, bahwa dia ingin membunuh Dana jika bisa. “Semua cowok emang sama aja. Kalau enggak tukang selingkuh kayak Dana ya gay.” Gala hanya bisa meringis mendengar ucapan Elisha. “Nggak semua cowok kayak apa yang kamu pikir, Elisha. Masih banyak cowok baik di luar sana, termasuk aku. Kamu bisa percaya sama aku