“Rahma, kenapa lo bertindak sejauh ini?” Air mata Vara sudah mengalir deras sesaat setelah dia memasuki ruang rawat inap Rahma. Kedua tangan gadis itu bergetar saat memeluk Rahma erat. “Jantung gue serasa mau copot pas denger lo ada di rumah sakit.” Elisha yang mengikuti dari belakang tampak menahan tangis hingga matanya memerah. Elisha bukan tipe orang yang menunjukkan tangisnya, tetapi, hari ini dia tidak bisa. Mengetahui bahwa Rahma mencoba bunuh diri membuat hati Elisha dicabik-cabik. Rahma-nya yang manis, polos, ceria dan sempurna, kenapa harus bertemu dengan Dana yang hanya bisa membuat hidup Rahma menderita? “Tolong, jangan pernah ngelakuin hal kayak gini lagi, Ra,” kata Elisha, ikut memeluk Rahma erat. “Gue takut banget kalau-kalau harus kehilangan lo.” Tangis mereka bertiga pec