“Lo gila ya?” Vara yang pertama kali menghujat Rahma ketika gadis itu bercerita kalau dia menyerahkan Adiyaksa Group pada Dana, dan bahkan memberikan surat kuasa agar Dana bisa menggantikan posisi Rahma sebagai pewaris sah perusahaan. “Nanti kalau tiba-tiba Dana—ini amit-amit ya jangan sampai. Kalau Dana tiba-tiba ceraiin lo, lo cuma dapet remah-remah rengginang doang, Ra. Emangnya lo bisa hidup dengan cara miskin?” Mendengar ucapan Vara jelas membuat Rahma sakit hati. Rahma yang mengenal Dana lebih dekat bahkan tidak meragukan cinta Dana padanya, tapi kenapa Vara yang tidak tahu apa-apa jadi berujar seenaknya? “Mas Dana bukan orang kayak gitu, Var. Dia selalu pegang janjinya. Lagian dia suami aku sekarang. Ayah dari calon anak-anakku kelak.” Rahma masih sabar dan bersikap dewasa—maksudn