Cewek berambut pendek seleher itu melangkah ringan ke koridor kelas dengan ransel yang disamburkan pada bahu kanan. Plester luka nampak menjadi hiasan di wajahnya, ada di tulang pipi dan juga dagu sebelah kanan. Entah beneran terluka atau hanya tadi, sebagai hiasan.
Seragamnya urakan, tidak terkancing sama sekali dengan kaos putih polos sepanjang setengah rok pendeknya. Sepatu hitam talinya yang talinya di masukan semua ke sela-sela dalaman sepatu.
Mulutnya sibuk mengunyah permen lolipop rasa cokelat s**u itu. Langkahnya terhenti saat melihat banyak orang berkumpul di dekat tangga gedung satu, dimana kelas unggulan berada. Ia tak menanggapi banyak, kembali melangkah ke kelasnya terlebih dahulu.
Suanasa kelas masih seperti biasa. Ribut dengan anak cowok yang pagi-pagi sudah mengumpat kas
