Indra menghela napas gusar, memandangi adiknya yang terbaring di dalam ruang ICU. Wawan baru saja dipindahkan setelah berhasil melewati operasi pertamanya. Orangtuanya entah sudah ngacir kemana, kini di ruangan itu hanya ada Indra dan Renaldi yang duduk memandangi sang adik yang terbaring dengan tubuhnya yang dipasang segala macam alat medis itu. “Kamu tidak tahu sama sekali, kenapa Wawan bisa sampai memutuskan mengakhiri hidupnya begini?” Indra menoleh, menatap Renaldi meminta penjelasan. “Kenapa kakak bilang Wawan mengakhiri hidupnya, maksud Kakak … Wawan?” Indra menghela napas sesaat, menganggukan kepala. “Orang lain mungkin bisa saja dibodohi oleh mama dan papa, tapi aku sama kamu tidak bisa. Kita sudah kenal sifat mereka berdua bagaimana, cara mereka menangani masalah selama ini ba