Semua anak kelas berbeda kecuali Hendrik dan Jaya berkumpul di dalam kelas dengan ekspresi cemas sekaligus panik. Kini mereka duduk di meja masing-masing, terdiam kebingungan karena melihat sendiri guru mereka diseret pergi oleh polisi. Mereka makin tidak bisa berpikir jernih sekarang, apalagi tidak ada sosok Jaya yang bisa menangani keadaan. Jake yang biasanya langsung menenangkan teman-temannya juga terdiam, belum membuka suara sama sekali. Bastian pun, sama hanya duduk termenung dengan rahang mengeras sejak tadi. Begitu pun, dengan anak-anak lain yang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Mereka antara kaget juga tidak mempercayai apa yang mereka tidak sengaja di depan ruang guru. Banyak pertanyaan yang muncul, tidak bisa mereka tanyakan pada sang guru yang kini ada di kantor po