A Shocking Incident

2159 Kata

               Semua anak kelas sudah menduduki kursi masing-masing, Gilang dan Wawan juga datang sama-sama. Entah mereka bertemu di depan kelas atau memang datang bersama yang membuat Eric merasa bingung. Pasalnya, Wawan pagi-pagi memutuskan untuk pergi dari rumah Gilang. “Teman-teman, gue absen dulu ya. Tolong yang datang bersuara,” ujar Jaya kini berdiri di depan kelas, memegang absen dengan pulpen di tangan. “Semua hadir kok, Jaya.” Sahut Hendrik dengan suara cemprengnya membuat Jaya yang tengah merunduk pada absen jadi mengernyitkan dahi, “tahu.” Balas pemuda itu seadanya, menampakan ekspresi galak seperti biasa. “Gue kan ngomong benar, mencoba menginformasikan kalau semua anak kelas hadir. Itu juga gue lakuin sebagai wakil ketua kelas, tapi coba perhatikan raut wajah Jaya sekarang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN