Suasana di kelas berbeda seperti biasa. Berisik dan tidak bisa diatur. Sampai Jaya yang merupakan ketua kelas hanya bisa berdiam diri di bangkunya. Pemuda itu sesaat menoleh ke samping Satria yang duduk bersandar dengan mulut terkatup rapat. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin Jaya katakan sekarang pada Satria. Tapi, dikarenakan mereka ada di sekolah dan ada banyak saksi mata yang melihat. Ia mengurungkan saja niatnya untuk berbicara empat mata dengan sahabatnya itu. Tapi, itu –– dulu. Sebelum insiden nahas terjadi. Hubungan persahabatan mereka yang sedang baik-baik saja menjadi renggang. Bahkan, Satria sudah jarang berbicara seperti dulu. Yang membuat Jaya masih kepikiran adalah wali kelasnya yang bisa mengenali semua pelaku yang terlibat dalam pembunuhan Sania –– adik kandung Satri