Sometimes i need to say thank u

1505 Kata
Sejak kejadian lima tahun yang lalu itu sebenarnya arwah Sharena sudah selalu berada di sebelah nya. Meskipun selama lima tahun ini sharena baru akhir-akhir ini saja berani menampakkan wujud aslinya. Jika Ailane terlahir sebagai indigo dari lahir pasti ia sudah lama menyadari jika ada sesosok arwah yang mengikuti nya sudah lumayan lama. Sebenarnya salah satu keuntungan arwah Sharena masuk ke dalam raganya adalah membuat pemakai kanker otak nya menghilang. Memang sangat tidak masuk akal saat dipikirkan oleh akal sehat seperti melawan kecanggihan tenaga medis. Saat itu, beberapa saat setelah orang tua nya kembali mencari makan tiba-tiba Ailane terbangun dan duduk bersandar sambil menonton acara televisi yang sedang menayangkan sebuah berita. Waktu itu yang berada di dalam raga nya bukan roh nya, melainkan roh Sharena yang sedang berada di dalam nya. Dulu sebelum arwah sharena masuk ke dalam tubuh nya wajah Ailane tidak semirip ini dengan almarhum Sharena. Namun seperti nya juga orang sekitar nya tak banyak yang mengetahui perubahan wajah Ailane yang sekarang. Waktu itu Sarah dan Indro langsung bersujud syukur saat melihat Ailane bangun dari koma nya. Mereka memanggil dokter. Dokter pun sama terkejutnya dengan merrka saat melihat Ailane yang sudah sadar. Dokter mengecek semua bagian tubuh Ailane dan ajaibnya kanker di otak nya itu sudah lenyap dan tak ada apapun yang bermasalah di tubuh nya. Puluhan tahun dokter itu merawat pasien dari baru kali ini menemukan sebuah kejadian ajaib yang dialami oleh salah satu pasien nya. Ailane tiba-tiba sadar dan dalam keadaan seperti orang yang baru bangun dari tidur. Bukan seseorang yang baru bangun dari koma nya. Karena kasus ini sangat langkah, pihak rumah sakit memutus kan untuk melunaskan biaya sisa rumah sakit yang harus ditanggung keluarga mereka. Mereka pindah rumah dan membuka warung baru semenjak kejadian itu. Kemanapun Ailane pergi Sharena pasti selalu mengikuti nya. Hingga akhir-akhir ini saja saat Sean mulai terlihat serius dengan Ailane Sharena menjadi berani mulai menampakkan wujud nya. Lewat aroma, bisikan, dan kadang muncul secara meyeramkan di depan Ailane. Sebenarnya satu hal yang ia sadari ada yang berubah setelah ia bangun dari koma nya adalah ia terkadang mengambil sebuah keputusan tanpa kendali nya sendiri. Waktu itu mungkin sekitar satu tahun yang lalu. Ada sebuah tawaran seperti apa ya nama nya investasi atau apalah dulu Ailane tak paham. Temen SMA nya tiba-tiba mendatangi nya dan menjanjikan sebuah investasi yang cukup besar dengan modal sedikit namun akan untung berkali-kali lipat. Seperti misal Ailane menanamkan sebuah modal sebesar satu juta rupiah suatu saat dalam beberapa bulan kedepan uang nya akan kembali berkali-kali lipat banyak nya. Bisa sampai sepuluh juta. Namun disini teman nya yang bernama Zizi itu mematok jumlah awal nasabah yang akan menanamkan sebuah modal. Yaitu lima juta rupiah. Ucapan Zizi meyakinkan sekali dalam menawarkan bisnis nya ini. Ia juga memberikan beberapa testi dari orang-orang yang mengikuti usaha nya dan diperlihatkan kepada Ailane. Semua nya terlihat begitu nyata pada awal nya dan Ailane sangat tertarik mengikuti bisnis ini. Dan bodoh nya saat Zizi memberikan sebuah kartu nama kepada Ailane, ia tak mengecek keaslian nya lewat sebuah google atau manapun itu. Ia langsung mempercayai nya begitu saja karena Zizi saat berada di bangku SMA dulu terkenal sangat jujur dan salah satu murid yang tak pernah berbuat masalah aneh-aneh. Lewat situ ailane sangat mempertimbangkan ajakan Zizi itu. Hati nya seperti tergerak sangat ingin menanamkan sebuah modal pada Zizi. Namun uang lima juta bukan uang yang sedikit bagi nya. Saat itu sama saja seperti gaji nya dua bulan saat bekerja di tempat penipuan anak. Saat itu Ailane seperti mencari segala macam cara agar bisa tanam modal kepada Zizi. Bahkan ia sudah berniat untuk meminjam uang kepada orang tua nya. Namun ia masih belum membicarakan niat nya itu kepada kedua orang tua nya. Dan waktu itu Ailane ingin menanyakan lebih lanjut lagi sebelum ia mencari kan uang lima juta untuk ia tanamkan disini. Ia datang ke alamat kantor Zizi tang tercantum di sebuah kartu nama itu. Kantor nya memang lumayan terlihat sangat meyakinkan. Terdapat di sebuah ruko pinggir jalan dengan fasilitas lengkap layak nya sebuah kantor. Ada komputer, printer, dan masih banyak peralatan kantor yang tersedia disana . Ailane duduk disana waktu itu dan menunggu giliran untuk bertemu dengan Zizi karena waktu itu lumayan ramai juga. Ailane sempat berbesar kepala karena menurut nya ia jauh lebih unggul dengan calon nasabah yang lain karena ia teman Zizi. Saat ia mengobrol dengan orang yang berada di sana kebanyak dari mereka mendengar sebuah bisnis ini dari internet dan dari mulut ke mulut kata nya banyak yang modal nya balik akibat mengikuti bisnis ini. Ailane yang memang masih polos dan sama sekali tak mengerti perihal bisnis langsung tergoda saja. Uang lima juta bisa dicari dan modal nya akan balik berpuluh-puluh kali lipat. Hanya itu saja yang tertanam di pikiran nya dulu. Tanpa memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Tidak menutup kemungkinan juga, ini bisnis pertama yang Ailane ikuti dan pasti ada kemungkinan untuk gagal. Ailane tak berfikir sejauh itu dulu. Dan saat giliran nya di panggil masuk ke dalam ruangan Zizi Ailane menjadi semangat. Dengan mulut manis nya Zizi yang menjanjikan banyak keuntungan saat bergabung disini mulai lah si Ailane teracuni untuk segera menanamkan modal disana. Otak Ailane seperti dicuci oleh setiap kata yang meluncur dari mulut Zizi. Menanam modal disini memang ditentukan paling sedikit lima juta rupiah namun kata Zizi semakin banyak menanam modal disini akan semakin bagus hasil nya. Sejak itu Ailane langsung berfikir jika ia ingin menanam kan modal lebih dari lima juta rupiah. Bahkan saat itu terlintas di pikiran nya ia akan menjual motor satu-satunya yang ia punya dan semua hasil penjualan motor nya itu akan ia setorkan disini. Ia sudah berandai-andai menjadi orang kaya saat mengikuti bisnis ini. Kedua orang tua nya tidak perlu membuka warung lagi saat bisnis nya ini lancar. Ia sudah berfikir sangat jauh sekali. Namun tidak memikirkan peluang buruk yang akan terjadi setelah itu. Zizi tau Ailane sangat polos. Ia memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar Ailane segera tergerak untuk menyetorkan uang nya sebanyak mungkin di bisnis ilegal nya. Zizi memberikan sebuah angket. Bentuk nya seperti sebuah surat dan berisi persetujuan atau tidak setuju. Entah kenapa saat mengisi angket itu Ailane memilig kolom tidak setuju dan tidak jadi menanamkan modal disana dan langsung pulang begitu saja. Zizi sangat terkejut saat Ailane tidak jadi bergabung di bisnis nya ini. Ia lantas menyuruh Ailane pulang. Ia tidak bisa marah takut Ailane menjadi curiga. Ia hanya menyuruh Ailane kembali kesini saat ia berubah pikiran. Zizi akan terus menunggu nya. Mungkin suatu saat Ailane menjadi yakin dan mau bergabung di bisnis ini. Ailane waktu itu hanya mengangguk. Dan sampai rumah ia kaget saat melihat angket nya. Karena setiap calon nasabah yang mengisi angket hasil nya akan di bawa pulang sebagai tanda bukti karena menyetujui bergabung atau tidak. Saat itu Ailane kebingungan sekali, bagaimana ia bisa tidak jadi bergabung disana? Seingat nya tadi ia mengisi pada kolom jika ia menyetujui mengikuti bisnis ini. Mungkin Minggu depan saat ia libur atau ada waktu luang ia akan kembali ke kantor Zizi dengan membawa modal yang sudah siap untuk di investasikan disana. Sebenarnya ia juga masih bingung bagaimana sebenarnya cara kerja pada bisnis ini. Seperti Investasi atau apa Ailane tak mengerti. Jika ia kembali kesana ia ingin Zizi yang mengisikan nya agar kejadian seperti ini tidak akan keulang lagi. Lalu beberapa hari kemudian ia dipanggil ibu nya untuk menonton sebuah acara televisi bersama yang menayangkan sebuah berita. Acara telivisi itu menyiarkan sebuah berita yang berisikan seorang remaja yang tertangkap karena membuka bisnis investasi bodong. Ailane terkejut saat Zizi yang ditangkap. Ibu nya memanggil Ailane karena ia tahu yang menjadi tersangka itu adalah teman anak nya sewaktu SMA dulu. Zizi bisa tertangkap saat salah satu nasabah nya menanamkan modal sebanyak seratus juta rupiah namun saat ia tunggu selama hampir setahun uang nya tidak ada kabar. Bertambah pun tidak. Saat korban menanyakan kepada Zizi kemana semua uang nya itu apa sudah berkembang atau belum, zizi selalu menjawab agar menyuruh bersabar karena sebuah bisnis tak bisa instan. Okelah, si korban awal nya masih percaya percaya saja. Ada benarnya juga. Nama nya juga uang besar seratus juta, saat bulan ke delapan dan ke sembilan Zizi mulai sulit di hubungi. Sejak saat itu sang korban mulai emnaruh kecurigaan. Dan makin curiga nya lagi bulan berikutnya atau bulan ke delapan tiba-tiba semua nomer dan akun sosmed nya sudah di blokir oleh Zizi dan kantor nya yang berada di ruko itu sudah ada sebuah tulisn 'dikontrakan'. Mulailah seng korban melaporkan kelakuan b***t Zizi itu ke polisi. Dan sejak saat itu saat banyak disebar berita yang menyatakan jika Zizi adalah sebuah buronan yang sedang diburu polisi mulai banyak korban lain yang melaporkan khusus yang sama dengan jumlah nominal uang yang berbeda-beda. Waktu itu saat pengisian angket Sharena yang langsung mengambil alih tubuh Ailane. Ia memiliki feeling buruk tentang Zizi. Dan benar, jika saat itu Sharena tidak mengambil alih tubuh Ailane pasti gadis itu juga menjadi salah satu korban Investasi bodong yang dikembangkan oleh Zizi. Terkadang Sharena membawa sebuah keuntung bagi hidup Ailane. Namun tak jarang juga Sharena suka melakukan hal-hal diluar zona nyaman Ailane.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN