Setelah Sean memberikan ijin untuk masuk satpam itu tak henti-hentinya meminta maaf kepada Sean atas kesalahannya tidak mengizinkan Ailane masuk ke dalam.
Sebenarnya ada benar nya juga pak satpam bersikap seperti itu.
Dulu pernah ada sebuah kejadian.
Ada seorang wanita cantik yang sednag hamil. Tiba-tiba datang ke gerbang turun dari sebuah taxi dan menagis di depan gerbang.
Pak satpam waktu itu langsung menghampiri wanita itu dan bertanya siapa dia dan apa tujuan nya datang kesini dengan keadaan menangis seperti ini. Karena memang tugas satpam selain menjaga keamanan juga mengurangi penyebab kegaduhan yang akan terjadi di wilayah sekitaran kantor.
Wanita itu menangis sesenggukan dan memanggil-manggil nama Sean pada saat itu.
Pak satpam yang panik hanya bisa bertanya apa keperluan nya ingin menemui Sean.
Wanita itu menjawab jika ia adalah pacar gelap Sean dan mengatakan jika anak yang sedang dikandungnya sekarang adalah buah hati nya bersama Sean.
Waktu itu Sean tidak sedang berada di kantor cabang ini. Sudah di bilang kan sebelum Ailane bekerja disini Sean jarang sekali datang ke kantor ini dan lebih sering datang ke kantor cabang lain.
Pak satpam menyuruh wanita itu pulang terlebih dahulu dan balik kapan-kapan lagi jika Sean sedang berada disini.
Benar, tiga hari kemudian wanita itu datang lagi kesini dengan tingkah yang sama persis seperti waktu pertama kali ia datang kesini. Wanita itu kembali menangis dan bahkan berteriak-teriak memanggil nama Sean. Mungkin kurang lebih seperti ini teriakan nya.
"Sean.... Tanggung jawab! Jangan malah lari Sean anak mu sudah sering menendang-nendang perut ku. Kamu jangan lari dari tanggung jawab mu, cepat nikahi aku Sean!"
Dramatis sekali memang. Seperti nya orang itu tahu kapan kantor ini istirahat. Ia sengaja berteriak saat kantor sedang istirahat otomatis banyak karyawan yang keluar dati kantor mencari makanan.
Daripada semakin gaduh, dan satpam percaya percaya saja apa yang dikatakan oleh wanita itu, satpam langsung mengizinkan saja wanita itu masuk dan menyebutkan dimana letak kantor Sean.
Sampai di dalam sana entah apa yang mereka bicarakan yang jelas Sean mengusir wanita itu dan memarahi satpam habis-habis an karena dengan mudah menyuruh orang asing masuk ke dalam kantor nya.
Saat nanti suatu saat kejadian ini akan terulang lagi Sean tak segan-segan memecat satpam itu dan mencari satpam yang baru.
Dari situ satpam tadi merasa sangat trauma sekali dan tak langsung mengizinkan Ailane untuk masuk ke dalam sana.
Jika penasaran siapa wanita itu, wanita itu adalah Mike. Sean dan Mike bertemu beberapa hari yang lalu di sebuah club malam.
Sean tak sampai meniduri Mike pada saat itu dan hanya berjoget bersama di dance floor.
Tapi sepertinya saat pertama melihat Sean Mike langsung tertarik. Tentu tertarik dengan harta Sean saja. Tidak ada wanita yang benar-benar tulis mencintai seorang lelaki pada pandangan pertama yang mereka temui di club' malam.
Malam itu Mike memberikan banyak sekali minuman agar Sean mabuk dan mengajak nya untuk tidur bersama. Seperti nya Sena kuat iman, ia terus menolak ajakan Mike meskipun ia sedang mabuk berat pada saat itu. Dan alhasil ia berhasil tidak tidur malam itu dengan Mike.
Saat Sean pulang Mike mencari segala cara agar ia bisa dekat dengan Sean.
Ia tak bodoh, saat melihat ada sebuah kartu nama di yang terselip di saku jas Sean Mike langsung mengambil nya begitu saja. Disana tercantum nama, nomer telpon dan alamt kantor Sean. Mangkanya Mike bis datang ke kantor Sean karena melihat sebuah kartu nama yang mencantumkan alamat ini.
Sean sampai heran kenapa selama di hidup nya ia selalu dikelilingi wanita gila seperti Mike, Melinda, dan Risma.
Ailane sekarang langsung menaruh barang nya ke ruangan kerja nya.
Disana semua teman nya berkumpul dan menatap Ailane sinis. Ailane yang baru datang tidak tahu apa kesalahan nya tiba-tiba mereka semua sudah seperti ini.
"Duduk Lo!" Bentak Firda.
Ailane yang takut karena tidak ada yang membela nya lalu duduk di tengah-tengah mereka. Mereka duduk melingkar dan ada sebuah kursi kecil yang kini Ailane gunakan untuk duduk nya.
"K-kenapa?" Tanya Ailane.
"Enak banget ya Bu bos. Baru datang, di bela pak Sean terus engga dapet sp lagi! Kaya nya Lo deket banget sama itu pak Sean?" Giliran Gita yang yang nyeletuk.
Ailane tak berani mengatakan yang sebenarnya tentang kedekatan nya dengan sean itu.
"Lhaiya, aku pernah telah sekali aja lima belas menit pula langsung kena sp." Curhat Vina yang menceritakan pengalaman nya beberapa Minggu yang lalu saat mendapat sp pertama nya karena telat masuk.
Ailane masih diam dan menunduk.
"Jawab!" Bentak Gita.
"Aku harus jawab apa? Aku engga tau kenapa aku bisa gak dikasih sp, kalau kalian mau aku bisa kok nanti minta sp soalnya aku juga salah, hikss...."
Air mata Ailane mulai menetes. Ia paling tidak bisa dibentak. Apalagi dibentak beramai-ramai seperti ini.
"Eh kok nangis si ay? Kita cuma becanda aja. Malah kita takut banget pas pak Sean nyamperin kamu kita takut pak Sean mecat kamu." Ucap Rizal kemudian.
Ailane mengusap mata nya sendiri, "Jadi kalian engga beneran marah sama aku?" Tanya Ailane.
"Hahahaha," semua yang berada di sana menertawakan Ailane karena begitu cengeng.
"Ya engga lah ay! Ngapain coba kita marahin kamu?"
"Udah ah jangan nangis."