Tiga Enam

1003 Kata

Mama hanya memandang majalah yang kubawa tanpa berniat untuk menjelaskannya. Ia berlalu pergi begitu saja ke dalam kamar dan menutup pintu kamarnya. Bunyi kunci yang berputar dari dalam kamarnya itu membuatku merasa sangat jengah sekali. Aku menghela napas berat dan menatap bingung ke arah tante Sinta. Tante Sinta berjalan pelan ke arahku dan mengelus-elus punggungku. "Sabar. Kamu mandi, makan, sikat gigi lalu tidur saja, Al." saran tante Sinta dan aku hanya mengangguk menyetujui sarannya lalu dengan segera melakukannya dan pergi ke kamar. Di kamar, tante Sinta sudah terlelap di sisi kanan tempat tidurku. Aku mencoba terpejam dengan sangat cepat tapi tak bisa. Pikiranku penuh, aku mengingat semua memori yang terjadi barusan dan semuanya membuat hatiku pilu, terutama Alya dan siapa ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN