Rangga duduk di meja kerjanya. Di depan laptop, lantai dua dalam tokonya. Setelah itu, ia memejamkan kedua matanya. Kedua tangannya mendengku dan berada di depan kedua matanya yang masih tertutup. Dari sekitar dua jam yang lalu, Rangga terus berusaha untuk berkonsentrasi di depan laptopnya. Mengamati pekerjaannya yang belum selesai. Tapi, nyatanya ia tidak bisa. Memori di dalam kepalanya, terus saja menyisakan sebuah kejadian pagi tadi. Saat Nabila melakukannya saling pandang dengan mantan suaminya. Ekspresi Nabila saat itu, dia benar-benar terkejut. Membuat Rangga penasaran setengah mati apa yang sedang dirasakan oleh Nabila? Rangga kemudian menarik nafasnya dalam-dalam. Ia mulai kembali untuk mengamati laptopnya. Berusaha kembali untuk berada di dunia nyata. Satu detik, dua detik