16. Kanaya dan Basket

888 Kata

Lay melempar bola basket ke ring asal saat lelah menguasai dirinya. Membaringkan diri ke lantai lalu menatap langit-langit tinggi. Helaan napas panjang terdengar hingga membuat bahunya ikut naik turun secara dramatis. Lay kesal bukan main pada dirinya, pada orang sekitarnya dan juga pada Naina. Oleh sebab itu ia menuntaskan amarahnya dengan bermain basket di saat kelas sibuk belajar. “Bolos lagi!” Lay menoleh pada suara di mana seorang cewek yang sangat ia kenal dan yang kemarin-kemarin menjauhinya. Kanaya si tomboi nan dingin berdiri sembari berkacak pinggang. Lay tidak menyahut, memilih diam seolah tuli. “Lo dalam masalah besar, Lay.” Kanaya mengambil posisi di samping Lay yang berbaring. “Gue dipanggil ke kantor lagi?” tanya Lay santai seolah sudah yakin akan itu hukuman yan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN