Ayara membuka mata secara perlahan-lahan, ia tidak seheboh sebelumnya saat bangun tidur. Otak Ayara bekerja dengan sangat baik sehingga tidak lupa tentang status dirinya yang sudah menikah. Matahari sudah sangat tinggi, bahkan sinarnya masuk ke dalam kamar melalui ventilasi udara. Kesadaran Ayara sudah mencapai titik normal. Ia ingin segera bangkit dari ranjang, namun sayangnya tubuh Ayara tidak bisa bergerak leluasa. Ayara baru sadar jika sang suami tengah mendekap dirinya seperti bantal guling. Setidaknya Ayara masih bisa bernafas dengan baik walaupun di dekap dengan erat seperti sekarang. Deru nafas Athar terasa sangat jelas di lehernya. Leher adalah salah satu daerah sensitif pada tubuh Ayara. Dia terpaksa menjauhkan kepala sang suami, sebelum itu Ayara sudah mengatakan maaf walaupun