Tanpa terasa dua minggu telah berlalu. Selama itu pula tidak ada kemajuan dalam hubungan Hanin dan Nadine. Hanin hanya berbicara dua kali dalam sehari kepada Nadine, yaitu saat meminta bekal makanan di pagi hari dan saat memberikan kotak bekal yang sudah kosong di siang hari. Hanin masih tetap dengan kebiasaannya memakan bekal milik Nadine di emperan toko dan Nadine juga masih tidak peduli akan hal itu. Meskipun sering terjebak dalam tempat dan waktu yang sama, keduanya seperti berada di dunianya masing-masing. Seperti janjinya kepada Nadine, Hanin benar-benar menjalani kehidupan seolah-olah dirinya tidak pernah ada. Di rumah Hanin lebih sering menghabiskan waktunya membaca buku di kamar, sementara di sekolah dia banyak berdiam diri di dalam kelas masih dengan buku bacaannya. Satu-satu