bc

Wonder Sister

book_age16+
763
IKUTI
4.4K
BACA
family
friends to lovers
goodgirl
powerful
inspirational
drama
sweet
bxg
first love
friendship
like
intro-logo
Uraian

12+

Apa jadinya jika gadis berjiwa bar-bar dan gadis berjiwa santuy harus berbaur menjadi saudara karena pernikahan orang tua mereka?

Kehadiran Hanin bagai sebuah mimpi buruk bagi Nadine. Dia tidak hanya harus menerima Hanin sebagai saudari tirinya, gadis itu bahkan juga pindah ke sekolah Nadine. keadaan pun semakin memburuk saat kekasih Nadine mulai tertarik pada sosok Hanin.

Bagaimanakah kelanjutan kisah dua gadis berbeda watak itu? ikuti selengkapnya di Wonder Sister

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog
Katanya Tuhan akan mengganti segala sesuatu yang telah diambilnya dengan yang lebih baik lagi. Katanya boleh jadi segala sesuatu yang dibenci itu adalah yang terbaik untuk kita. Jadi sekarang, apakah ini memang yang terbaik, meskipun aku membencinya...?   Mata kedua gadis itu kini bertemu pandang. Mereka duduk berseberangan di antara ramainya tamu undangan yang datang. Semua orang yang ada di sana membiaskan rona wajah bahagia, namun tidak dengan mereka berdua. Gadis berkebaya putih itu sedari tadi terlihat murung dan cemas. Sedangkan gadis berpakaian kasual dengan riasan mata yang gelap itu terlihat bosan berada di sana. Keduanya masih terus bertatapan tanpa berkedip. Hingga kemudian gadis berkebaya putih itu mengalihkan pandangannya. Dia merasa risih dengan tatapan tajam itu. Sementara, gadis dengan riasan mata menakutkan itu pun tersenyum tipis. Meski sepele, dia puas karena sudah merasa menang dalam kontes adu menatap itu. “Ayo sekarang kita foto bersama dulu. Anaknya Pak Wisnu dan Ibu Amanda mana?” Seorang ibu-ibu sibuk memanjangkan lehernya mencari dua anak yang dimaksudnya itu. Kedua gadis itu pun kompak menelan ludah.   “Nah itu mereka! Hanin... Nadine... ayo sini foto sama Papa dan Mama kalian,” ucap wanita itu lagi. Gadis berkebaya putih yang bernama Hanin itu pun maju ke depan dengan malu-malu, sementara gadis bergaya santai itu mendengus pelan dan mendekat dengan langkah gusar. Mereka lalu berdiri di samping kedua pengantin yang notabene adalah orang tua mereka masing-masing. Selagi mengatur posisi untuk berfoto, tatapan mereka kembali bertemu. Hanin pun mencoba tersenyum, tetapi Nadine langsung menalingkan wajahnya. “Wah... lihat deh, mereka berdua terlihat seperti anak kembar.” “Selain mendapatkan suami yang baik, Ibu Amanda juga mendapatkan seorang putri yang cantik.” “Betapa beruntungnya Pak wisnu.  Bukankah ini sebuah takdir yang sempurna?” Berbagai komentar kini terdengar saling bersahutan. Tetapi pujian-pujian itu tampaknya tidak membuat mereka bersenang hati. Wajah kedua gadis itu kini berubah tegang. Mereka menatap ke arah kamera dengan mata nanar. Tidak ada senyuman yang mencuat. Tidak ada rona bahagia yang terpancar. Wajah keduanya menyiratkan ketakutan dan juga kebencian yang teramat dalam. Keduanya kompak menghela napas setelah kilatan lampu kamera menerpa wajah mereka.  Nadine bergegas pergi. Hanin pun menyusul di belakangnya. Keduanya menepi dari keramaian itu. Setelah sampai di tempat yang cukup sepi, Hanin pun menatap Nadine yang terus melangkah di depannya. “N-Nadine... k-kamu mau ke mana?” tanya gadis itu terbata. Nadine pun menghentikan langkahnya. Dia berbalik, lalu menatap tajam. Riasan matanya kian menambah kesan menakutkan. Sedangkan Hanin menelan ludah dan mencoba tenang. Gadis berparas lembut itu tersenyum canggung, sementara Nadine memasang wajah garang. Sorot matanya jelas menyiratkan kebencian. “K-kamu mau ke mana?” Hanin kembali mengulangi pertanyaanya. Nadine mendengkus kesal, lalu berjalan mendekati Hanin dan menatapnya tajam. “Memangnya apa urusannya sama kamu, ha?” “Aku hanya ingin mengobrol sama kamu.” Hanin berkata dengan wajah ditekuk. “Nggak ada yang perlu kita bicarakan. Nikmati saja pestanya. Semoga kamu dan Mamamu berbahagia,” ucap Nadine ketus. Hanin baru hendak berbicaram tapi Nadine sudah berpaling dan melangkah dengan gusar. Gadis berjiwa bar-bar itu benar-benar menunjukkan kebenciannya secara terang-terangan. Hanin pun hanya bisa menghela napas. Bagaimana bisa dia berbaur dengan Nadine? Bagaimana caranya melunakkan hati gadis itu? Apa yang harus dilakukannya. Karena Hanin sendiri juga tidak bisa berbuat apa-apa atas pernikahan sang mama dengan papanya Nadine.   ___   _  

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Trip To a CEO's Heart

read
5.4K
bc

HYPER!

read
580.5K
bc

MENGGENGGAM JANJI

read
479.0K
bc

DOUBLE BUCIN (sequel my husband is senior kampus)

read
51.9K
bc

LIKE A VIRGIN

read
845.2K
bc

PISAH, NIH?

read
54.6K
bc

Rujuk

read
926.7K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook