Dua Puluh Tiga Dira merebahkan tubuhnya, walaupun kantuk belum juga datang. Entah kenapa sedari siang tadi pikirannya tidak tenang. "Astagfirullah ada apa ini?" Dira bangun lalu duduk di pinggiran tempat tidur. "Semoga tidak terjadi apa-apa dengan keluargaku." Dira kembali merebahkan tubuhnya dan memaksa kedua matanya untuk terpejam. Entah sudah berapa lama dia hanya membolak-balikan tubuhnya mencari posisi tidur yang dianggapnya nyaman. Menjelang dini hari Dira akhirnya tertidur. Baru beberapa menit tertidur terdengar suara racauan dari mulutnya, keringat pun membasahi wajah dan tubuhnya. "Jangan pergi Mas, jangan pergi ... aku mohon jangan pergi" dari bibirnya terus menerus terucap kata-kata yang sama. Setelah cukup lama Dira kembali terdiam, samar terdengar suara tangisan. Dira m