Dua Puluh Empat Setelah makan siang Akhtar pergi mengambil berkas-berkas dari kantor pengacaranya, lalu segera membawanya ke kantor Polisi. Tujuannya tentu saja untuk mendatangi Celin, istrinya. Melihat Akhtar datang Celin tersenyum bahagia, dia sangat senang akan segera keluar dari sana dan pulang ke rumah. "Mas, kenapa lama sekali?" Tanya Celin merajuk. Akhtar hanya melirik sekilas, seorang petugas membuka pintu jeruji besi tempat Celin di kurung dan membawanya keluar. Celin hendak memeluk Akhtar, tapi Akhtar segera menyuruhnya duduk. Akhirnya Celin menurut, dia duduk berhadapan dengan Akhtar dan seorang pria paruh baya yang baru sekali ini di lihatnya. Celin menatap Akhtar dan pria di sampingnya. Raut kebingungan tercetak jelas di wajahnya yang penuh goresan. Akhtar menyodorkan
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari