Mayleen terdiam. Gadis itu tidak yakin bisa melihat David bersama Jia Li. “Tidak akan lama. Aku janji,” ujar David. Mayleen mengacungi jari kelingkingnya dan David menautkan kedua jari mereka. “Kau sudah berjanji,” ujar Mayleen. David mengangguk. Pria itu berdiri dan mengulurkan tangannya pada Mayleen. “Ayo.” Mayleen menerima uluran tangan David. Saat mereka melewati dapur terdengar suara Manager Li yang mengira David masih bersamanya. “Hei David apa aku boleh membuka mata?” David menutup mulutnya dengan tangan begitu pula dengan Mayleen. David mendekat berdiri di samping Li. “Jangan buka matamu sebelum aku memberikan perintah untuk membukanya.” David mengulum senyumnya mendengar Li yang protes dengan perintah itu. “Kita pergi saja,” bisik David menarik tangan Mayleen untuk