Penyelidikan

1295 Kata
* Dentuman musik yang keras menghiasi seluruh ruangan gelap dimana banyak manusia -manusia pencari hiburan berkumpul.Lampu sorot panggung yang menjadi satu -satunya penerang bergerak acak memantulkan cahaya menciptakan suasana remang yang mampu menutupi setiap jenis kegilaan yang terjadi disana. Lari dari kenyataan dan hidup bebas tanpa aturan menjadi jalan pintas untuk setiap kegelisahan dan rasa cemas.Tanpa peduli apakah hal tersebut benar-benar akan mendatangkan kedamaian atau justru malah semakin tenggelam dalam rasa putus asa yang tiada akhirnya. Setiap hati manusia pasti memiliki luka dan tiap-tiap luka itu tidak dapat disembuhkan dengan cara yang sama.Karenanya mencari kesenangan dihal tabu yang menentang norma adalah hal termudah. Pria tampan itu kini telah terkapar diatas sebuah sofa panjang dikarenakan minuman memabukkan yang telah ditenggaknya.Diatas tubuhnya duduk seorang wanita yang tidak berhenti bergerak,membelai,dan memberi kecupan disetiap bagian tubuh atas nya yang kini tengah bertelanjang d**a. Mata sayu pria tampan itu mungkin tampak linglung tapi gairah terlihat dengan jelas disana.Akal sehatnya dan juga kesadarannya telah diambil alih oleh hasrat.Kini pria tampan itu menantikan sebuah kenikmatan yang dapat menciptakan ilusi.Ilusi yang mampu membuatnya lupa sesaat akan betapa tragis hidupnya. Tetapi sebelum kenikmatan itu benar-benar ia dapatkan.Wanita yang menjadi lawan mainnya tiba-tiba didorong paksa hingga terjatuh menyebabkan semua permainan terhenti. "Angkat dia!"Perintah seorang pria paruh baya kepada dua orang pria yang berdiri dibelakangnya. "Dan ini bayaranmu Jalang."ucap pria paruh baya itu sambil melempar uang ke lantai dimana wanita yang tadi didorongnya hingga terjatuh sedang meringgis kesakitan. Masih didalam tempat laknat yang sama kini pria tampan itu dipindahkan kedalam ruangan yang lebih pribadi.Meski sempat ada perlawanan karena kesenanganya diganggu.Tapi kesadaran diri yang tak lagi dalam kendali membuatnya dengan mudah dilumpuhkan. "Elang tetaplah disini!jika b*****h ini sadar segera berikan dokumen ini padanya!"perintah pria paruh baya. "Baik Ketua."jawab Elang. Enam jam kemudian pria tampan itu akhirnya sadar diatas pembaringannya.Mengerjapkan matanya untuk mendapatkan penglihatan yang lebih fokus.Justru rasa sakit kepala hebat yang menyerangnya.Ingatan akan betapa gilanya ia semalam terlintas dibenaknya tetapi alih-alih merasa senang ia justru menggeram kesal. Terbangun dengan perasaan kesal membuat wajah tampan pria itu kini berubah sangar.Tidak mempedulikan sekitar pria tampan itu tiba-tiba mengamuk dengan menendang apa pun yang terlihat dihadapannya. Sakit kepala yang dideritanya akibat mabuk juga semakin menyulut amarahnya dan setelahnya teriakan kencang terdengar. Elang hanya diam memperhatikan.Sudah bukan lagi pemandangan yang asing baginya melihat teman sejawatnya ini menggila.Tempat tidur yang ambruk,kursi dan meja yang telah patah dan kaca yang telah pecah.Elang diam-diam menghitung berapa kira-kira ganti rugi yang harus ia keluarkan setelah temannya yang memiliki gangguan mental itu tersadar. Satu jam berlalu,pria tampan itu kini berdiri diam ditengah puing-puing barang yang telah ia hancurkan.Nafasnya teratur dan pandangannya fokus.Efek dari mabuk semalam telah sepenuhnya hilang dari dirinya.Kesadaran diri yang telah kembali seketika mengembalikan kharisma kuat khas pria itu yang tak bisa dianggap remeh.Bahkan Elang pun kini dibuat berdiri tegak dengan posisi sempurna karena merasakan tekanan dari teman sekaligus atasannya itu. "Ini perintah Ketua."ucap Elang sambil menyerahkan dokumen yang semalam dititipkan padanya. "Kau menganggu kesenanganku semalam hanya demi dokumen hijau ini?"tanya pria tampan itu dengan tatapan tajamnya dan gerakan kasar yang menimbulkan suara gesekan kertas ketika pria tampan itu mencoba membuka dokumen tersebut. "Kasusnya mungkin masuk kekatagori hijau tetapi lihatlah siapa pemesannya.Dan lagi bukan aku yang menganggumu semalam.Tolong kau ingat."balas Elang yang tidak mau disalahkan. Pria tampan itu hanya mendecakan lidahnya tetapi matanya tetap fokus kepada dokumen yang ada ditangannya.Tidak butuh waktu lama pria tampan itu sudah memahami garis besar tentang kasus yang kini diberikan padanya. "Seorang jenderal bintang tiga membayar kita untuk menyelidiki penyebab putri haramnya bunuh diri,apa ini lelucon?" "Mau bagaimana lagi?ketua mengenal jenderal itu.Makanya semalam ketua langsung mencarimu."jawab Elang. "Apa tidak ada anjing pemburu yang lain untuk kasus remeh macam ini?" "Kau adalah anjing pemburu terbaik diorganisasi.Walaupun kasus ini remeh tapi orang yang memesan tidak bisa diremehkan dan jangan lupa Adrian,motto organisasi kita.Pelanggan adalah raja."ucap Elang dengan senyum bisnisnya. "Sial."gerutu Adrian. ** Black Wolf adalah organisasi yang menjalankan sebuah perusahaan keamanan terkemuka didalam negeri.Perusahaan yang diberi nama Black Security awalnya didirikan oleh beberapa orang pensiunan angkatan darat yang merasa masih mampu untuk berkontribusi demi keamanan negara. Diawal keberadaannya Black Wolf hanyalah sebuah organisasi kecil yang dianggap sebagai cadangan keamanan jika terjadi huru-hara atau kerusuhan massal.Karena pada tahun awal Black Wolf dibentuk terjadi demo besar-besar yang disebabkan oleh pergantiaan rezim pemerintahan. Sering berjalannya waktu organisasi Black Wolf mengalami perubahan yang tadinya hanya sekumpulan pensiunan tentara.Menjadi perkumpulan talenta muda yang penuh bakat tapi tak diberi kesempatan untuk membuktikan diri. Karenanya setelah para pensiunan tak dapat lagi benar-benar mengabdi.Para talenta muda mulai mengambil alih kendali organisasi.Tujuan organisasi yang awalnya demi keamanan negara berubah menjadi kepentingan pribadi. Para talenta muda mulai memakai nama Black Wolf demi mencapai ambisi mereka dan demi menebalkan dompet mereka sendiri.Jangan ditanya sudah berapa banyak senjata yang diselundupkan dan sudah berapa banyak rahasia negara yang dijual oleh organisasi ini. Tetapi meskipun sudah menjadi pengkhianat negara,Black Wolf tidak dapat dibubarkan.Karena sumber daya mereka yang hampir setara dengan salah satu badan keamanan negara di negeri ini. Namun tiga puluh tahun yang lalu terjadi pertemuan rahasia antara pemimpin tertinggi negara dengan pemimpin tertinggi Black Wolf dan seorang konglomerat yang akhirnya membuat beberapa kesepakatan. Organisasi Black Wolf yang kala itu hanyalah sebuah organisasi dibawah pemerintahan akhirnya melepaskan diri dan berdiri sendiri menjadi Black Security.Sedangkan pemerintah berhasil menyita semua aset yang ada di Black Wolf tetapi harus tutup mata dengan segala kejahatan perang yang telah ditimbulkan oleh Black Wolf.Dan untuk konglomerat yang hadir dipertemuan rahasia itu.Orang itu menjadi penanam modal bagi Black Security dan membuat Black Security bekerja untuknya selama beberapa tahun sebelum Black Security menjadi perusahaan mandiri seperti sekarang. "Nona pertama,ini laporan mengenai keluarga Dipangka yang dikirim oleh Black Security."Ucap Indira. "Mereka memang bisa diandalkan.Tidak salah ayahku mengambil alih mereka tiga puluh tahun yang lalu."ucap Nigrum dengan ekspresi puas saat menerima laporan yang dimintanya. "Lalu kenapa Nona pertama melepaskan mereka dua tahun yang lalu sedangkan Nona bisa menguasi mereka?"tanya Indira "Perjanjian mereka dengan ayahku karenanya setelah ayah meninggal otomatis perjanjian berakhir.Sekarang aku tak lebih seperti pelanggan yang lain bagi mereka."jelas Ningrum. "Nona pertama,adakah hal lain yang Nona perlukan?"tanya Indira. "Apa ada kabar dari Mbah Sugeng?"tanya Ningrum yang meletakkan kembali laporan mengenai keluarga Dipangka dan kemudian menatap Indira yang berdiri dihadapannya. "Belum ada Nona."jawab Indira. "Indira sudah berapa lama kamu tidak tidur?"tanya Ningrum yang menyadari lingkaran hitam dibawah mata Indira. "Sudah tiga hari Nona."jawab Indira tanpa menyembunyikan apa pun "Mendekati malam bulan purnama memang menyebalkan.Bahkan kamu yang hanya manusia indigo merasakan dampaknya."iba Ningrum. "Hanya sebatas ini saya masih bisa menahannya Nona,terimakasih."ucap Indira. "Kalau begitu hari ini sampai disini dan untuk tiga hari kedepan kamu tidak usah datang,istirahatlah!"perintah Ningrum. "Nona tidak akan kekantor?"tanya Indira. "Tidak,aku punya keperluan lagi."jawab Ningrum sambil mengoyangkan dokumen yang diterimanya barusan. "Baik Nona pertama,jika ada hal mendesak Nona bisa menghubungi saya."ucap Indira yang setelahnya pergi meninggalkan Ningrum. *** Setelah kepergian Indira,Ningrum mulai membaca dokumen tentang keluarga Dipangka yang telah didapatkannya.Mengetahui terlebih dahulu seperti apa keluarga itu dan siapa saja yang ada didalamnya membuat Ningrum menjadi mudah menyusun rencana. Perkataan Gendis tadi pagi memang membuatnya bersemangat karena ia tidak harus menahan diri jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.Tetapi kepribadian seorang kakak yang bertanggung jawab yang telah ia pupuk selama tiga puluh tahun tidak mengizinkan dirinya berbuat demikian. Ningrum berencana untuk bicara baik-baik dengan keluarga Dipangka tanpa harus saling adu kekuatan layaknya seorang manusia daripada seperti hewan buas. Ditempat lain,Adrian dan Elang sedang duduk disebuah ruangan besar yang merupakan ruangan kontrol utama dari hotel yang menjadi tempat perkara tewasnya wanita yang kasusnya kini ditangani Adrian. Layar monitor besar yang ada dihadapannya kini sedang menampilkan tangkapan kamera cctv tiga hari yang lalu dimana wanita itu mati bunuh diri. Menyadari ada sesuatu yang aneh Adrian meminta pihak managemen hotel untuk memberikan salinan video itu padanya.Setelahnya bersama Elang,ia pergi meninggalkan hotel sambil berkata, "Ayo selidiki ini Elang!ini pembunuhan."ucap Adrian yang sukses membuat Elang membulatkan matanya karena tidak percaya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN