Agatha menatap laki-laki yang tengah duduk di sebelahnya. Sekilas, Agatha mendapati sesuatu rasa yang tersirat dari ekspresi wajahnya. Di pagi hari yang cerah, langit biru berawan, tanpa ada sambaran petir sama sekali. Tambah, laki-laki tampan yang duduk di sebelahnya begitu meneduhkan. “Kamu mau memperbaiki lagu?” tanyanya. “Oh, iya, namaku Rayhan. Maaf, perkenalannya tertinggal,” sambungnya setelah mengetahui Agatha yang melirik seakan bertanya sesuatu. “Oh, hai, aku Agatha. Iya, mau memperbaiki, hanya saja agak bingung. Ya, biasanya orang kan begini, Ray. Tiap kali disuruh mengoreksi ataupun membenahi, ya, bingung sendiri. Apalagi, kalau sudah ngerasanya benar,” jawab Agatha sedikit bercerita tentang kebingungannya. “Boleh gue dengerin lagunya?” tanyanya. Agatha memberikan sebua