Jakarta: Saksi Kebimbangan

1092 Kata

Agatha menutup telinganya menggunakan kedua telapak tangannya. Suara teriakan dari balik telepon yang menyumbat aliran suara. Beruntung, Agatha tidak melempar ponselnya saking terkaget dengan suara menggelegar dari Sandra. “Apa sih, Mbak, tolong, ya, jangan biasakan untuk teriak. Maaf-maaf saja, terkadang adikmu ini suka terkejut. Nanti kena ke mental. Terima kasih juga sudah memberikan suaranya yang begitu membuatku hampir terjungkal.” “Ya ampun, kamu ini alay sekali. Ada apa telepon malah ditinggal ngobrol sama Mama?” sahutnya. “Gak ada apa-apa. Tadi ... Sudahlah lupakan saja. Selamat kembali pada film,” jawab Agatha lalu mematikan telepon setelah izin untuk menutupnya. Agatha bersama Elizha duduk mengamati layar laptop. Menonton sebuah drama yang berasal dari Korea. Tapi, tiba-ti

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN