Agatha mengangkat kepalanya sampai bisa menatap wajah cantik milik ibunya yang sedang berdiri di depannya. Tersenyum kecil untuknya lalu berdiri. Tangannya menggandeng ibunya lalu mengajaknya berjalan masuk ke rumah. Mengambil tas sayur kemudian ditaruh di dapur. Agatha kembali ke ruang tamu sembari mengajak Elizha untuk duduk di sana. “Ma, Agatha ... mau menikah sama Zakaria. Tapi .... “ Elizha berdiri lalu mengeluarkan tatapan buasnya ke arah Agatha. Seakan singa yang siap menerkam mangsanya. Bibirnya mulai bergerak untuk mengucapkan sesuatu tapi diurungkannya. Kedua telapak tangannya mengusap wajah dengan pelan. “Menikah? Bukannya kamu sadar, kan, kalian berbeda agama. Lalu ke mana muara kalian? Tidak akan bersatu.” Elizha kembali duduk tanpa menatap Agatha. “Tapi, setiap hubunga