Nana sempat menengok, saat mendengar suara gerbang dibuka. Nana melihat mobil Prana keluar dari area pabrik. Karyawan yang lain ikut menengok juga. "Bos ke mana, Na?" Tanya Hernan yang berdiri di sebelah mana "Ke Banjar sama Pak Sodik, Mbak Wiwi, dan Mbak Dwi. Mungkin mengurus pengiriman." "Kok siang begini tidak pagi?" "Kurang tahu aku, Man. Tugasku cuma kantor, sumur, dapur, kasur." Nana keceplosan menyebut kasur. "Kok kasur? Kasur tugas istri, Na." "Yang membereskan kasur bos setiap hari kan aku, bukan istrinya." Untungnya Nana bisa berpikir cepat. "Eh, benar juga. Asal kamu jangan ikut tidur di kasur itu saja," ujar Herman. Nana tertawa mengundang karyawan lain untuk menetap mereka. Didi mendekat, Herman menjauh. "Baru mandi ya, Na?" Didi menatap wajah Nana yang terlihat seg