Prana mendekati Nana. "Jangan pulang dulu, aku takut." Prana berbisik. "Iya." Prana memutar tubuh. Iroh semakin dekat. Iroh berdiri di hadapan mereka berdua. "Ada apa?" Tanya Prana pada Iroh. "Saya ingin meringankan pekerjaan Nana." "Maksud kamu bagaimana?" Tanya Prana. "Biar saya yang memasak dan mengurus tempat tinggal Bos," ucap Iroh dengan percaya diri. "Kamu yang minta dia menggantikan kamu?" Prana bertanya pada Nana. "Tidak. Acil Iroh sendiri yang mau." Kepala Nana menggeleng. "Nana masih sanggup saya rasa. Saya juga sudah cocok dengan masakan Nana. Jadi maaf ya. Saya tidak bisa menerima kebaikan kamu. Kamu fokus kerja di gudang saja. Di sini biar Nana yang mengurus. Lagi pula yang meminta anak-anak bekerja di tempat tinggal saya itu adalah istri saya langsung. Jadi hany