Jethro dan Aaron langsung turun tangan dan berteriak bahwa mereka adalah polisi.
Jethro langsung menendang pria bertatto yang masih saja semangat untuk melukai ku dengan senjata tajamnya. Sementara Aaron meringkus pria yang menjambak rambutku.
Akhirnya mereka berdua langsung di borgil, dan di masukkan ke dalam mobil polisi.
Dokter Tania langsung pergi ke arahku untuk melihat keadaan luka di tanganku.
"Ya Tuhan, tangan mu terluka. Lihat ini terdapat sayatan dalam di tangan kiri mu," ucap Dokter Tania.
"Tidak apa-apa, aku akan mengobati nya di rumah,"balasku
"Tidak, kau harus di bersihkan dulu lukanya dengan alkohol," perintah Dokter Tania.
Dokter Tania langsung mengeluarkan kotak P3k dari dalam tas nya.
"Tahan ya, agak sedikit perih, karena aku mencucinya dengan alkohol," ucap dokter Tania.
"nyessss," perasaan sakit dan perih yang teramat sangat dalam harus ku rasakan begitu saja.
Aku sudah tidak apa-apa, terima kasih dokter atas pertolonganmu, akan ku ingat selalu, "ucapku pada dokter Tania.
Aku mengambil tas persis dekat dengan tong sampah. Ku periksa kembali barang bawaan satu per satu, dan akhirnya memutus kan untuk pulang.
Para polisi membawa kelima pria pemabuk tadi menuju kantor polisi terdekat. Sementara Dokter Tania juga bersiap untuk pulang.
"Bagaimana keadaannya Tania?" tanya Aaron
"luka sayatannya begitu dalam, untuk saat ini itu saja. Bila ada keluhan kau bisa datang ke rumah sakit,"ucap Dokter Tania.
"Aaron, aku pergi dulu, anak buahku sudah menungguku," ucap Jethro
"Baiklah terima kasih atas bantuanmu."
"sama-sama, alangkah lebih baik kau pulang dengan taksi atau transportasi lainnya," ucap Jethro padaku
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman penuh makna, sambil membungkukan badanku.
"Kau akan ku antarkan pulang," ucap Aaron
"Maaf, aku, tidak mau, aku mau pulang sendiri saja," ucap ku
"Sudahlah, aku atasanmu, dan baru saja kau di ganggu oleh orang jahat, kau tidak tahu seberapa jahat nya orang-orang di kota besar! Cepat naik mobilku, aku akan mengantarkan mu."
"Maaf, bukan bermaksud untuk Menolaknya, tapi sungguh di depan itu sudah apartment, dan saya tinggal di sana," ucapku sambil menunjukkan gedung Apartment di sebelah kanan.
"Setiap hari kau pulang lewat jalan ini, lantas mengapa kau masih saja diganggu?" tanya Aaron
"Yah namanya saja
Sedang mabuk, lagi pula ketika sedang mabuk, pasti pikiran kita sedang di kuasai oleh Alkohol," jawabku.
"Baiklah akan ku antar, biar bagaimana pun juga kau anak buahku, aku tidak mau kau terluka kembali, lagi Pula kau akan ikut berangkat bersama kami," perintah Aaron.
Dengan terpaksa aku naik mobil Aaron dan duduk di belakang.
"Kenapa kau duduk di bagian belakang?" tanya Aaron
"Karena aku hanya ingin menjaga nama istrimu, aku tidak mau dianggap sebagai perusak rumah tangga, lagi pula ini sudah di luar jam kantor. Kalau masih jam kantor mungkin akan bisa di maklumin," jawabku.
"Ya sudah cepat masuk," perintah Aaron
Setelah ku masuk ke mobil, kami membahas beberapa topik, seperti masalah gaya kung Fu. Aaron merasa tertarik saat ku memperlihatkan beberapa trik saat melawan kelima pria tanpa menggunakan senjata tajam.
"Benar apa yang di katakan oleh AJ, dan seharusnya David melihat mu, agar dia menarik kata-katanya!" seru Aaron
"Tidak perlu seperti itu, mungkin ada alasan tertentu darinya hingga dia berbuat seperti itu pada ku, mungkin saja, ia ingin menempa ku, belajar dari paling bawah," jawab ku
"Hahahaha, aku kenal David sudah sejak lama. Dengar ya Blue, aku, David, Jethro adalah sahabat sejak kami masih menjadi anggota sipil. Sma aku tahu karakter dari David, dia memang sangat keras kepala. Bagiku alasannya sangat berlebihan, mmmmm... Dia sebenarnya tidak setuju akan ideku saat aku menerima mu, karena kau belum berpengalaman di lapangan dan baru, saja lulus S2. "
"Oh, ya? Ya memang ku akui aku baru saja lulus kuliah dan belum ada pengalaman apapun tentang bekerja., jika memang dia hanya menginginkan generasi lama yang ada di kantor, artinya tidak ada penyebaran sama sekali, generasi lama bagiku hanya bisa bersantai, dan enggan untuk di ajak ke lapangan, tapi kalau generasi baru, setidaknya dia masih memiliki kekuatan untuk pergi turun ke lapangan, mengobservasi sebuah kasus, serta cekatan menangkap seorang penjahat, yaa semuanya ada positif negative nya, tapi... siapakah aku... aku hanya anak baru... Anak ingusan yang belum tahu benar dunia lapangan seperti apa, "paparku.
Aaron hanya tersenyum sambil melirik ke kaca spion yang di arahkan padaku. Terlihat muka ku yang begitu lelah setelah, melawan lima penjahat dan adanya kesedihan yang mendalam.
"Berhenti di sini saja, aku masuk ke gedung B," ucap ku
"Di sini saja?" tanya Aaron
"Ya Pak."
"Baiklah, hati-hati dan jangan lupa besok pagi - pagi sekali kita pergi ke negara bagian California, Santa Monica. Jangan sampai terlambat," perintah Aaron
"Siap, laksanakan! Terima kasih sudah mengantarkan ku sampai ke apartmen," ucapku sambil membungkukan badan.
Aku langsung pergi masuk ke dalam dan. Memencet lift menuju lantai 8. Dan Aaron pulang ke rumahnya.
"Aku pulang!" teriakku
"Eh kamu lembur lagi, nak?"tanya Ayah.
"Iya, oiya besok aku diminta ikut ke negara bagian California, santa Monica Karena ada sebuah kasus pembunuhan."
"Wah, begitu ya...ya...berangkat jam berapa?"
"Harus sudah sampai di kantor jam 7, jadi aku harus tiba di kantor jam 5," jawab ku
"Ahh... Sekarang sudah jam 9,ya sudah ayo cepat makan malam, lalu mandi dan tidur," perintah ayah.
Saat ayah sedang mengambil nasi ke mangkuk, ia melihat tangan kiri di perban. Dengan tenang, ayah menanyakan apa yang telah terjadi padaku.
"Kenapa dengan tanganmu?" tanya Ayah dengan tenang
"Tadi habis berkelahi dekat cofee shop menuju apartments."
"Berkelahi dengan siapa?"
"Tadi ada lima orang pemuda sedang mabuk berat, dia menggodaku. Dan ada maksud jahat dari mereka. Mereka mengepungku dan ingin menyeretku," jawabku
"Lalu?tanganmu terluka karena apa?"
"terkena pisau pocket yang tajam, salah seorang dari mereka ingin merusak wajahku. Dan aku menahan pisau itu dengan kedua tangan ku," paparku
Ayah pergi mengambil sesuatu di kamarnya dan kemudian kembali lagi. Setelah itu membuka perban, dan meneteskan obat semacam obat merah dari China.
"Aaaaaaa," teriak ku menahan kesakitan.
"Lalu bagaimana dengan lima pria itu?"
"Sudah di tangkap polisi,", jawab ku meringis kesakitan.
"Apa kau melawan ya dengan kung Fu Mu?"
"Tentu saja," jawabku dengan enteng.
"Sudah besok juga langsung kering luka mu," ujar Ayah
"Ayah...bisakah tanganku tidak usah di perban?"
"Tentu saja," jawab Ayah
"Blue... Kira- kira kau akan pegi sampai berapa lama?"
"kalau kasusnya cepat di tangani ya hanya 2 minggu, tapi kalau lama bisa satu bulan," jawab ku
"1 bulan?"