"Drettt," ponsel Jethro berdering cukup keras
"Ponselmu berdering," ucap Aaron
"Ya,, ada apa Thony?" tanya Jethro
"Boss, kasus pembunuhan terjadi di pelabuhan, dan korbannya adalah anggota sipil. Korban ditemukan dengan keadaan terpotong pada bagian jari jemari dan matanya telah di cungkil," ucap Anthony salah satu anggota Jethro pada bagian badan agensi federal yang menginvestigasikan kasus kejahatan anggota sipil dan keluarga nya.
" Baiklah tolong kirim saja lokasinya padaku, aku akan segera datang ke sana, " perintah Jethro
"Maaf, aku harus segera pergi lagi, ada kasus baru, dan aku harus segera melihatnya," ucap Jethro
"Awh... Baiklah, kalau ada kesulitan untuk melihat jenazah, katakan pada rekanmu untuk bekerja sama dengan ku, dengan senang hati aku membantu mu," ucap Dokter Tania.
Dalam gelap malam sambil menunggu Anthony mengirim lokasi pembunuhan padanya, Dari kejauhan Jethro melihat diriku yang sedang berjalan sambil menyeruput minuman s**u kotak.
Jethro mengamati betul bagaimana cara ku berjalan, saat memakai tas ransel, dan menyeruput minuman.
Saat ku sedang asyik berjalan melepaskan beban dan lelah pada sebuah lagu yang ku putar dari daftar lagu di ponsel, tiba-tiba saja sekawanan
Pria mabuk mencoba untuk menggodaku.
"Hey cantik, mau Kemana? Sendirian aja nih, kita temani yuk" ucap pria pemabuk
"Hahahaha...iya jangan sombong gitu dong, kan kita baik lho, hanya ingin menemani kamu saja, tak baik, wanita jalan sendirian, hahahaha!" ucap mereka sambil mencoba memegang tanganku.
Jethro yang sejak tadi melihat ku diganggu merasa risih karena, para pemabuk itu mencoba untuk mendapatkan yang lain. Jethro segera memanggil Aaron dan dokter Tania untuk menolong ku.
" Aaron...anak buahmu sedang di ganggu oleh para pemabuk, ayo cepat tolong dia!" teriak Jethro sambil berlari ke luar menuju arahku.
"Buk buk!" ku keluarkan segala jurus wing chun kepada lima pria mabuk yang menggodaku.
"Uuhh galak juga wanita ini, tenang saja sayang, kita hanya ingin bermain sejenak."
"Aku suka dengan gayanya yang galak ini, semakin menggugah nafsuku saja."
"Bro, kalian tahu kan apa yang harus kita lakukan pada wanita galak ini! Dia sangat lucu sekali dan seksi sekali, ayo bawa dia dan seret dia!" ucap salah seorang kawanan nya.
Aaron, Jethro, dan Dokter Tania tiba dan beberapa orang berusaha menghindari lima pria yang mabuk. Banyak orang berpikir kalau aku akan di habis oleh 5 orang pria pemabuk dengan pasrah.
Kelima pria pemabuk dengan penuh kekuatan nya memegang tanganku,Sehingga aku tidak bisa berbuat apapun dengan tanganku. Langsung saja ku gunakan kaki kiri menendang lurus kepala salah seorang yang memegang tanganku dengan ciri berambut acak-acakan berwarna pirang dengan jaket kulit berwarna coklat dan celana jeans robek dengan kekuatan penuh.
"Hiyaaaaa." teriakku
Pria itu pingsan seketika, dan tinggal empat orang lagi. Salah seorang dari mereka dengan kepala plontos langsung memegang tanganku dengan kuat. Langsung saja ku selengkat kakinya hingga ia terjatuh tak sadarkan diri, setelah itu seperti adegan pegulat WWF, tak ku beri ampun dengan menotok syaraf nya.
Tinggal tiga orang lagi, yang masih berani melawanku. Masing-masing dari mereka mulai mengeluarkan senjata tajam nya.
Sementara itu, Aaron, dan Jethro yang semula berniat menolongku langsung mengurungkan niatnya begitu mereka melihat ku dapat melawan lima pria mabuk tanpa senjata.
"Aaargghh," teriak salah seorang dari mereka dengan kepala yang ditutup oleh kain begamba tengkorak, bertubuh kekar dan berotot besar.
Pria bertubuh besar itu dengan mudah nya bisa meraih dan menyeret kedua kaki ku. Beruntung ada tiang lampu jalanan. Langsung saja ku tahan dengan kedua tanganku dan kuayunkan kakil ini sampai tepat mengunci di atas kepalanya dan kuayunkan tubuh pria berotot menuju dinding salah satu toko, hingga pria itu pingsan.
Dan kini sisa dua orang pria, dan masing-masing dari mereka memegang pisau serta senjata api dan pedang tajam. Mereka berdua langsung memainkan senjata tajam serta mengarah kan senjata api ke wajahku.
"Sudah cukup bermain nya, cantik! Aku memiliki senjata api ini, dan kau tidak bisa melakukan apapun, hummm... Jangan katakan kalau kau takut menghadapinya," ucap pria bertubuh kurus dan wajah penuh dengan kumis dan janggut.
"Haruskah aku menjawab pertanyaan mu?" tanya ku sambil memasang kuda-kuda.
"Tentu saja, kalau kau tidak ingin terluka, Karena senjata api ini memiliki 3 peluru, dan bagi ku ini sudah cukup piru ini bersarang di tubuh mu yang seksi itu," ucapnya.
"Dor!" pria bertubuh kurus penuh dengan tattoo melepaskan peluru yang ada pada snejatanya dan aku berhasil menghindar dengan sedikit adegan split melayang.
Dan peluru itu terkena ban mobil yang terparkir.
Sementara itu Aaron menelfon polisi, untuk segera datang ke kejadian perkara. Tak hanya itu, Aaron dan Jethro langsung bergerak menangkap ketiga pria yang sudah jatuh pingsan.
Pria bertatto masih belum mau kalah, ia masih berpikir untuk megalahkanku dengan berbagai cara. Kali ini cara kedua adalah dengan mengepungku dari berbagai arah.
Akupun tidak ingin tinggal diam, aku, mencari sebuah tongkat untuk melawan mereka. Mataku tetap tertuju pada Mereka berdua sambil mencari benda yang ku butuhkan.
"Sial aku tidak menemukan tongkat atau pun bambu," batinku
Tiba-tiba aku melihat ada sebuah kipas lipat. Langsung saja aku lompat dan mengambil kipas dan langsung menyerang mereka berdua dengan menggunakan kipas.
Pertarungan tampak sengit, 2 lawan 1, dua orang pria melawan 1 gadis. Toak tak seimbang, namun, aku berusaha menyeimbangkan lawan ku dengan berusaha tenang, dan tidak mengeluarkan banyak tenaga.
Mereka terus saja menyerangku, dan satu - satunya jalan untuk menyudahi perkelahian ini adalah dengan menjebak salah satu teman nya. Dan aku memilih untuk mengunci saraf pria yang memegang senjata api dengan menembakkan ke langit, dan menotok saraf lengan dan jemarinya hingga tak mampu bergerak.
"Boleh juga kemampuan mu melawan kami, huh, tapi kau tidak akan mampu membawa kami ke penjara, karena kami, adalah raja jalanan, kami sudah merampik, dan membunuh banyak orang, selain itu polisi pun juga sudah mengenal kami semua, hingga mereka pun takut untuk mengirim kami ke penjara," ucap pria bertatto
Tak di sangka pria bertatto memberikan sinyal pada temannya untuk maju dan mengalahkan ku. Rupanya ia sudah membaca keadaanku yang sudah lelah berkelahi.
Pria bertatto labsyng melemparkan ku ke bawah, kemudian menjambak rambut ku.
"Aaaaa," teriak ku kesakitan
"Kau tidak bisa melawanku lagi, huh!"
Pria bertatto langsung menghujam ku dengan pisau. Dan aku berguling menghindar,sampai, rambutku di jambak lagi dan akhirnya pria bertatto kembali menghujam kan pisau ke arah wajahku hendak memberikan sebuah kenang-kenangan yang tak terlupakan.
Untung saja aku masih ada kekuatan untuk menghalau pisau itu dengan kedua tanganku.
"rrrrrggghhhh...." kedua tanganku sudah mengeluarkan banyak darah saking aku menahan pisau tajam mengenai ku.