Biksu Yen sudah tak heran, jika Blue berkelahi, dan sudah bukan barang baru lagi, jika Blue mengalami luka. Baginya lebih baik, terkena luka kecil sayatan, daripada harus kehilangan putri nya.
Meski Blue bukanlah putri kandungnya, tapi tetap saja, Biksu Yen Menyayanginya bagai anak semata wayangnya. Ia juga mengajari banyak hal pada Blue, salah satunya adalah mengajari bela diri lewat berbagai macam ilmu kung Fu.
Usai melahap santapan malam, Aku pergi membersihkan diri. Namun, bukannya membersihkan diri dengan cepat, aku malah asyik termenung seorang diri dalam sepi.
Ku sengaja menyalakan shower agar terdengar bahwa aku memang sedang mandi, padahal sebaliknya. Sejak tadi aku sudah menahan untuk tidak, menangis Ketika Aaron mengatakan alasan David Membenciku.
Jika memang yang dikatakan oleh Aaron adalah penyebab David Membenciku, rasanya tak masuk akal. Pasti ada alasan, lain dibalik itu, alasan yang sebenarnya.
Sekitar 15 menit aku duduk dibawah air shower yang membasahi seluruh tubuh ku. Dan setelah itu aku berusaha bangkit sendiri, karena aku juga yakin, bahwa apa yang dikatakan oleh David adalah sebagai pemantik agar aku semangat.
"Kelak, kau yang akan mencariku dan menjadikan ku sebagai orang yang kau percaya, bukan Sebagai anak ingusan yang selalu kau katakan padaku,"batinku memberi semangat pada diriku sendiri.
Esok paginya, aku bangun lebih awal dari ayahku, aku lupa untuk mengemas baju-baju dan beberapa barang yang akan ku bawa kelak. Setelah mengurus dan mengemas semua barang - barang, aku langsung bersiap untuk pergi ke kantor.
Hampir dua jam aku menghabiskan waktu hanya untuk memastikan barang-barang terbawa semua, kaos kaki, peralatan mandi, peralatan elektronik dsb.
Setelah semua beres dan semua terbawa, aku langsung keluar dan melihat ayah sedang memasak sarapan untukku.
"Sudah siap dengan semua barang-barangmu dan siap untuk berangkat?" tanya Ayah.
"Ya... Tentu saja, ayah jangan merindukan ku yaa," ucapku meledek
"Hahahahaha, tidaaaakk," balas Ayah
"Ayah masak apa?" tanya ku
"Aku masak makanan kesukaan Mu."
"waaahh asyiknnya," jawabku dengan mimik bahagia
"Oh Iya ...sebelum kau pergi ke kantor, aku ingin kau berduel denganku!" titah Ayah.
"Eh... Memangnya harus hari ini ya? Ayah, tolong dengarkan aku dulu, hari ini adalah hari dimana aku diajak untuk mengurus kasus di luar kota. Jadi aku tidak ingin terlambat, mmm bagaimana kita berduelnya setelah aku pulang?" bujuk ku.
"Ya baiklah, tapi kau harus ingat Kalau kau memiliki satu hutang, dan sebenarnya ini adalah pengingat ilmu kung Fu mu," ujar Ayah
"Owh... Oke, Hmmm... Ayah boleh kah aku bercerita padamu?" ucapku langsung menggunakan mimik sedih
"Anakku, ada apa? Mengapa kau bersedih, Coba katakan padaku," ucap Ayah
Ke ceritakan apa yang ku hadapi di kantor, seorang pria tua seumuran ayahku yang tidak, begitu menyukai ku, dan selalu menganggapku tidak mampu menyelesaikan kasus, hanya karena Ku adalah bocah ingusan dan hanya ingin pamer saja.
"Hahahahaha...."Ayah tertawa begitu lepasnya
" Issh kenapa ayah tertawa?" ucapku kesal
"Hahahahaha iya maaf, Blue... Ada hal yang harus ingat, di dalam dunia kerja itu kau harus kuat mental, banyak sabar dan ikhlas. Kau tahu mengapa? Karena banyak dari mereka melakukan sikut kanan dan kiri hanya untuk pekerjaan mereka. Persaingan yang begitu tajam dan tak sehat. Fitnah kerap kali selalu ada. Jadi kau juga jangan tKut melawan, melawan nya dengan apa? Dengan kemampuanmu, kalau kamu merasa bahwa kamu bisa, maka tunjukkan dengan otak jangan dengan adu kekuatan seperti Xiao Min."
"Owh...."
"Mungkin maksud dari pimpinan mu yang lain adalah agar kau bisa menghadapi tantangan yang lain, dan kau bisa jadi pribadi yang lebih kuat dalam menghadapi persaingan, jangan lemah dan jangan cengeng, kau harus kuat!"
"Baiklah, aku akan lebih mencoba untuk berpikir yang lebih positif lagi, walaupun mereka berkata yang menyakitkan aku harus bisa tunjukkan kemampuan ku. Oke aku tidak akan mendengarkan perkataan yang buruk, lebih baik aku mendengar kritik yang membangun saja, "ucapku
"Nah, bagus... Kau memang harus memiliki semangat yang tinggi sayang," balas Ayah
"Baiklah, aku sudah terlambat, aku berangkat dulu ya ayah, I'm gonna miss you," ucap ku sambil memeluk ayah
"gonna miss you too my mei mei."
Ini bukan pertama kalinya aku meninggalkan ayah seorang diri, sebelumnya, ketika aku masih sekolah, aku selalu meninggalkan ayah, karena aku sekolah di asrama kota besar.
Aku menggunakan tas ransel yang besar untuk membawa pakaian ku selama beberapa hari bekerja di luar kota, serta tas selempang yang kecil guna membawa beberapa gadget dan dompet.
"Gawat, sudah mau jam setengah 7,aku harus mempercepat langkahku, sebelum mereka tiba di bandara," ucapku
Aku langsung menuju ke titik keberangkatan, yakni di bandara kecil milik pemerintah. Dengan menyewa jasa transportasi umum, akhirnya aku tiba di titik keberangkatan tepat waktu.
Setibanya di titik keberangkatan, aku langsung memeriksa semua perlengkapan yang di butuhkan, serta berkenalan dengan beberapa pilot dan copilot nya, guna kebutuhan transportasi.
"Kriinnggg," ponsel ku berbunyi dengan sangat nyaring sekali.
"Hallo," sapa ku
"Blue, ini aku Aaron, kau dimana? Apa kau datang terlambat?" tanya Aaron
"Tidak, aku sudah berada di pesawat sejak 1 jam yang lalu."
"Apa? Tapi kenapa kau sudah berada di sana? Ah ya sudah baiklah kami akan ke sana, kau tunggu di sana, oke!" perintah Aaron.
"Ada apa?" tanya pilot
"Boss ku mengira kalau aku datang terlambat, padahal aku sudah ada di sini sejak 2 jam yang lalu mempersiapkan segala sesuatunya," jawabku
"Apa kau anak baru di sini?" Tanya pilot yang bernama Edward
"Ya aku baru saja bekerja di sini, dan di perintah kan oleh David untuk menangani bagian transportasi, jika mereka ingin menangani kasus di luar kita, maka aku yang bertanggung jawab," jawabku
"Hahahahahahahah...." Pria berumur itu tertawa dengan lepasnya
Aku jadi merasa kikuk, ketika Tuan Pilot dan yang lainnya tertawa dengan lepasnya.
"Maaf kalau kami tertawa seperti itu, hanya saja, kalau anak baru yang dikirimkan ke bagian transportasi, adalah ciri-ciri orang yang memang ingin di pecat, kecuali memang dari kami, yang menginginkan untuk ada anggota baru, maka itu berbeda, tapi kalau ada anak baru dari departemen lain menyuruh untuk berada di sini, artinya kau akan di pecat sebentar lagi, "ucap nya
"Awh begitu, tidak apa jika memang aku akan di pecat, setidaknya Ku susah memberikan yang terbaik bagi mereka, dan jika memang tidak mau memberikan ku sebuah kesempatan untuk memperbaikinya itu hak mereka."
"Siapa yang mengirim mu ke sini??