Pertemuan sahabat lama

1091 Kata
Hampir sekitar 5 jam aku dihabisi oleh semua anggota tim mengenai gagasan yang ku buat dalam buku catatan. Tanpa diberikan waktu istirahat, aku menjelaskan bagaimana pendapat dan caraku untuk menangkap penjahat itu. Sampai Jethro yang berniat datang untuk membahas mengenai kasus teroris yang belum tertangkap mengurung kan niatnya, karena masih melihat aku sedang presentasi. Ia pun pergi dari gedung B.A.U hendak ingin mencari makan siang yang sudah terlambat. Saat dirinya berjalan menuju gerbang luar,ia melihat sosok yang sudah lama tak ia jumpai. Sosok laki-laki bertubuh tegap, langsing, dan kekar meski rambut nya sudah ada beberapa berwarna putih. "Mungkinkah...." Jethro segera mempercepat langkah kakinya untuk menemui laki-laki itu. Semakin cepat Jethro mempercepat langkah kakinya dan kini ia berdiri di hadapan laki-laki berwajah Asia yang sudah lama ia kenal. "Yen...."Jethro memanggil sahabat lamanya dengan suara gembira Biksu Yen berbalik arah dan terkejut bukan main. Ia sudah menemukan orang yang selama ini ia nantikan dan rindukan. Sahabat lamanya ketika terjadi peperangan. Mereka berdua berpelukkan agak lama melepas rindu yang sudah tak tertahankan. "Aku tak menyangka kau akan ke sini, bagaimana kabarmu, Yen?" tanya Jethro "Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Oiya Jethro, apakah nomor telfon mu ganti? Sebab semalam aku mencoba untuk menghubungimu, jawabannya salah sambung," ucap Biksu Yen. "Memangnya nomor yang selama ini kau ketahui itu yang mana?" "yang belakang nya 8979,"jawab Biksu Yen "Owh itu sudah yang lama, aku baru saja mengganti Nomor ku, karena sudah beberapa kali kena sadap para penjahat. Dan nomor ini sebenarnya sudah di lindungi oleh pihak kantor," jawab Jethro "Oh pantas saja, mmm...kalau begitu aku tidak bisa menghubungi mu lagi dong," keluh Biksu Yen "Begini, kau berikan saja nomor telfon mu, biar aku saja yang akan menghubungi mu,mungkin melalui telfon rumah atau telfon kantor, yang jelas tidak menggunakan nomor ponsel. Selain itu juga nomorku sudah di catat oleh pihak pemerintah, jadi terlihat jelas siapa yang ku hubungi dan siapa yang menghubungi ku." "Baiklah kau catat saja nomor ponsel ku, dan nomor apartmen," pinta Biksu Yen. Biksu yen segera memberikan nomor ponsel dan nomor apartmen yang bisa Jethro hubungi. "Dimana anakku? Kau bersamanya kan? Aku ingin memeluknya sekarang," ucap Jethro tak sabar "Dia....." "Drettt...." terdengar bunyi ponsel Jethro. "Sebentar, ada panggilan masuk dari kantor," ucap Jethro Dan tak berapa lama kemudian Jethro pun harus pergi kembali ke kantor lantaran ada kasus yang mewajibkan dirinya untuk mengawal kasusnya. "Maafkan aku, Aku harus kembali ke kantor. Aku sudah menyimpan nomor ponselmu, nanti jika ada waktu senggang, kau akan ku hubungi." "Jethro, aku hanya ingin memberitahukan padamu bahwa anakku berada dalam satu lingkup kerjamu, dan banhakn mungkin kau sudah melihatnya, hanya saja kau tidak mengetahui nya. Aku juga ingin memberitahukan padamu, bahwa anakmu ingin sekali di cari olehmu," batin Biksu Yen Presentasi usai, dan perut keroncongan tanda jam kerja kantor harus diakhiri untuk istirahat sejenak dari padanya rutinitas. Rekan rekan yang lain bergegas membereskan tas untuk kembali pulang, tapi tidak dengan ku. Aku masih harus Menghubungi pihak pesawat yang akan kami gunakan esok hari. Sesungguhnya masih ada keganjilan dari kasus ini, dan sudah ku katakan pada mereka semua, kalau apa yang ada dalam catatanku Belum lah selesai, dan masih perlu beberapa penelitian lebih lanjut. Malam kian larut dan aku baru saja selesai dari Pekerjaan ku. Lelah pekerjaan tak sebanding dengan apa yang ku rasakan, dengan kesepian yang ku alami. Masih jelas dalam ingatanku kata-kata terakhir sebelum ibuku pergi meninggal kan dunia ini. "Blue...maafkan ibu, dan jadilah wanita kuat dan mandiri untuk ku, temani ayahmu selalu baik dalam keadaan suka dan duka. Jangan pernah meninggalkan ayahmu." Setelah itu Ibu memelukku dengan erat dan dia menghembuskan nafas ya yang terakhir dalam dekapan eratku. "Ibu... Kau memintKu untuk selalu menemani ayah, tapi... Tidakkah kau melihat nya? Bahkan ayah saja tak mampu mengurus ku sejak kau tiada, apakah ini adil bagiku? Dia sendiri yang memilih untuk menitipkan ku pada orang lain," ucapku lirih. Terlihat banyak sekali orang-orang di luar gedung yang sedang menikmati malam, entah itu sedang menghisap tembakau, atau sekedar menikmati makanan ringan dan minuman hangat nya sebelum mereka kembali bertugas. Sementara itu, Aaron, Jethro, dan dokter Tania berkumpul di salah satu restaurant pasta dekat dengan kantor yang terkenal dengan kelezatan saus keju nya. "Apakah kalian di Tugas kan ke santa Monica juga?" tanya Aaron "Aku ikut ke sana," jawab Dokter Tania "Aku, tidak tahu, selama tidak ada kaitan dengan tentara, maka aku tidak datang," jawab Jethro "Bukankah yang menjadi korban 5 diantara nya anggota tentara ya, coba saja kau periksa," ucap Dokter Tania. "Benarkah? Aku belum menerima laporan nya, atau mungkin sudah, karena aku terlalu sibuk pergi ke sana kemari, baiklah akan ku tanyakan nanti pada anggota tim ku," jawab Jethro. "Ku dengar ada anggota baru di tim kalian berdua?" tanya Dokter Tania pada Jethro dan Aaron "Ya benar," jawab mereka berdua "Kau juga ada anggota baru di tim mu Jethro?" tanya Aaron "Ya, anggota ku yang baru seorang lelaki muda, dan dia pandai di bidang IT kriminal, namanya Timo," jawab Jethro "Hmmm... Wah hebat sekali, aku juga ingin menambah Anggota pada tim ku, tapi sepertinya belum terlalu perlu sekali, mungkin nanti saja. Lalu bagaimana dengan anak baru di anggota mu?" tanya Dokter Tania pada Aaron "Dia seorang wanita muda, lulusan S2 Psikologi kriminal dari negara China." Tiba-tiba Jethro tersedak oleh minuman yang baru saja ia tenggak. "Uhuk... Uhuk...." "Kau bilang apa?" tanya Aaron "Dia seorang gadis lulusan psikologi criminal dari China, dan lebih parahnya lagi aku tak tahu ada apa dengan David, dia begitu membencinya sampai dia menyuruh nya untuk mengurus bagian transportasi saja, gila kan!?" seru Aaron "Tapi mengapa David sangat membencinya?maksud ku apakah ada alasan khusus di balik itu?" tanya Dokter Tania "Alasan David, karena anak muda itu tidak akan bekerja dengan benar, dia hanya ingin pamer saja pada status pekerjaan nya. Alasan yang tidak masuk akal bagiku, karena tadi saat aku berbincang dengannya dia benar-benar ingin bekerja, dan setelah ku lihat buku catatan nya... Wow, fantastik... Semua yang ada di dalam kepalanya entah itu teori, alibi serta ide penyerapan sudah ia catat jadi satu, ngeri nggak tuh!" seru Aaron. " Bagaimana kau bisa lihat buku catatan nya? Memangnya dia memberikannya padamu?"tanya Jethro "Tidak...dia tak sengaja menjatuhkan nya saat sedang berlari menuju perpustakaan, dan ku ambil saja bukunya. Dan kuberikan pada David, saat aku melihat isi bukunya. Dan kau tahu apa yang dikatakan oleh David saat melihat apa isi buku itu?" "Apa?" tanya Jethro dan dokter Tania "Dia sangat kagum akan ide pikirannya, tapi setelah tahu pemiliknya, dia langsung kembali ke ruangan nya dan marah, hahahahaha," "Memangnya namanya siapa?" tanya dokter Tania "Tunggu aku ingat dulu nama Panjang nya,...."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN