A Tse pergi mencari Xiao Min di tempat biasa Xiao Min berkumpul bersama dengan kedua teman-temannya.
“Hey Xiao Min, apa yang kau lakukan disini?” tanya A Tse
“Tidak ada, hanya berkumpul dengan mereka, bagaimana dengan perintahku? Apa kau sudah menjalankan semua perintahku?” tanya Xiao Min
“Ya tentu saja, sekarang aku meminta uang yang lebih padamu, karena aku sudah membakar rumah Biksu itu, dan juga aku sudah membuat dia menjadi cacat. Dan sekarnag aku meminta bayaran 5x lipat!” pinta A Tse
“Apaaa ? Apa kau tidak salah? Memita bayaran hingga 5x lipat? Kau gila!” ucap Xiao Min
“Kenapa memangnya? Tidak! aku tidak gila, kau hanya meminta bayaran yang mahal. Kau tahukan kalau mmebuat pekerjaan yang rapih dan benar-benar sampai tidak terlihat semua orang itu butuh ketelitian! Butuh usaha dan kerja keras,” balas A Tse
“Ah … baiklah, jadi kau memita berapa dariku? 300 ribu yen? 500 ribu yen?”
“Tidak … bukan … itu masih dalam tahap pemikiran, hahhaha … aku meminta sampai 5 juta yen, bagaimana?” A Tse menantang dan berusaha memeras Xiao Min
“5 juta yen? Tapi bagaimana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu? aku tidak memiliki uang sebanyak itu!”
“Aku tidka mau tahu, yang jelas pekerjaan yang kau pinta sudah aku kerjakan, sekarang aku hanya meminta bayaranmu saja, kalau kau tidak mau memberikan uang yang sebagai hak ku, maka aku akan melaporkan pada polisi,” ancam A TSe
“Kau berani mengancam ku? Huh?” Xiao Min menajwab tatangan dan Ancaman dari A Tse
“Hey … kau lah yang seharusnya membayarku, kalau kau sampai tidak membayarku smapai 3 hari ke depan, maka mau tidak mau akan ku laporkan pada polisi dan kalau kau lari, maka akan dipastikan kau akan di jadikan sebagai buronan polisi. Dan reputasimu otomatis akan hancur di sini. Smeua orang tak lagi akan patuh pada perintahmu, hahhahhaha,” ledek A Tse
“b*****h kau! Baiklah kau akan membayarmu, akan ku berikan uang sampai 5 juta! Kau tunggu saa 3 hari kedepan, akan ku penuhi janjiku!” janji Xiao Min
“Bagus… aku akan menunggumu di sini!” A Tse pergi meninggalkan Xiao Min bersama denga teman-temannya
“Wow, apa kau yakin akan memberikan uang 5 juta yen pada A Tse? 5 juta yen? Darimana kau akan mendapatkan uang? Kalau kau meminta pada orang tua mu, pasti mereka akan bertanya untuk apa uang itu bukan? Ucap Xa Chou
“Mmmm kau benar, pasti kedua ornag tuaku akan banyak bertanya untuk apa uang sebanyak itu, dan aku juga tidak bisa mengatakan yang sebenarnya kalau kita sudah membunuh biksu Yen, dan membakar rumahnya. Apakah kau memiliki solusi?” tanya Xiao Min pada kedua temannya
“Bagaimana kalau kau pinjam saja pada renteiner, dan usahakan kau harus mengembalikan uang dengan tepat waktu agar kedua orang tuamu tidak tahu kalau kau sedang meminjam renteiner,” Usul Xa Chou
“Lalu agar tepat waktu bagaimana caranya aku mengumpulkan uangnya?” tanya Xiao Min
“Mmmm mungkin dengan memalak, atau dengan merampok bank,” usul Xa Chou
“Daripada meminjam renteinerr kenapa tidak sekalian saja merampok bank atau merampok perhiasan yang tak ternilai harganya,” usul Ming Zhe
“Hmmmm usul yang bagus, daripada resiko dengan terlilit hutang, lebih baik kita merampok perhiasan saja. Ayo kita rampok perhiasan tengah malam ini. Kita rampok dengan rapi tanpa ada yang tahu, kita semua. Kalian berdua harus membantuku!” titah Xiao Min
“APa ? kami? Tidaaakkk … kami tidak mau ikut campur, kau saja ya yang melakukannya, bukankah kau yang memang menginginkan agar bisku Yen meninggal,” ucap Ming Zhe
“Apa hanya aku saja yang menginginkannya? Bukankah kalian juga membencinya dan menginginkan agar dia juga meninggal? Ayolah kalian jangan munafik, kalian juga kan? Seharusnya kalian senang jika Biksu Yen meninggal,” ucap Xiao Min
“Itu kan karena kemauanmu saja, kau yang dendam karena tidak mendapatkan posisi sebagai ketua padepokan kung fu di tempat Biksu Yen. Memang kami benci akan keputusan Biksu Yen, tapi kami juga tidak ada keinginan untuk membunuhnya,” ucap Xa Chou
“Pengecut kalian semua, sekarang ketika semua sudah terjadi, kalian semua bertingkah seolah hanya aku saja yang menyimpan dendam ini ! hanya aku saja yang menginginkan kematian Biksu Yen! Huh … kalian sudah bukan teman-temanku lagi! Pergilah ….” Teriak Xio Min mengusir kedua teman-temannya.
“Ayo Xa Chou kita pergi,” ajak Ming Zhe
“Ya pergilah kaian ! tinggalkan aku sendiri, memang kalian tidak ada yang ku andalkan!” teriak Xiao Min
Tingkah laku Xiao Min menjadi tak karuan, dirinya di penuhi dengan rasa ketakutan dan kekhawatiran. Seklaigus bingung bagaimana cara ia mengumpulkan uang sebanyak 5 juta untuk membayar A Tse.
“Ini namanya pemerasan! Tapi bagaimana kalau aku tidak bisa membayarnya, dia akan melaporkan nya pada pihak berawjib! Tidak … aku tidak mau membayar A Tse, Aaaahhh … ya benar, satu satunya jalan yang harus ku lakukan adalah dengan merampok perhiasan, hahhahaahahha …” Xiao Min sudah di luar batas normal. Ia haya berpikir bagaimana caranya agar tidak ketahuan oleh kedua orang tuanya.
Xiao Min pergi menjalakan renacananya sendiri, ke toko perhiasan yang sangat terkenal,letaknya di ujung perbatasan kota. Xiao Min pergi dengan menaiki sepeda motor miliknya. Pukul 9 malam, ia sudah tiba di toko elektronik yang sudah tutup.
Xiao Min sengaja parkir motor di tempat itu, agar tidak terlalu terlihat mencolok sekali, ketika sedang beraksi mengambil beberapa perhiasan yang mahal harganuya. Untuk memuluskan rencannaya, ia membeli beberapa topeng dan wig di toserba.
“Semoga aku berhasil,” ucap Xiao Min menyemangati dirinya sendiri.
Setelah membeli beberapa kebutuhan untuk penunjang rencananya, Xiao Min langsung perggi ke satu gang yang sangat gelap dan memasang topeng beserta wig. Setelah itu Xiao Min pun beraksi. Dimulai dengan pergi ke bagian belakang toko, dengan menggunakan sebuah kawat yang ia buat menyerupai kunci untuk masuk. Setelah itu mematikan seluruh CCTV, dan dia pun mengambil banyak perhiasan emas.
“Waaahh, banyak sekali perhiasannya, akan ku jual di kota besar, pasti akan mencapai, hahhahahha ,” gumam Xiao Min.
Selama 2 jam lamanya, Xiao Min beraksi di toko perhiasan dan kemudian melanjutkan perjalananan menuju kota besar dengan memboyong belasan perhiasan mewah berikut dengan beberapa berlian.
“Aku akan kaya, dan kubayar lunas hutangku pada A Tse, daripada dia membuatku berada dalam masalah.” Pikir Xiao Min
Xiao Min pergi ke kota besar dengan menempuh perjalanan selama 4 jam lamanya. Dan ketika ia berada di kota besar, saat itu juga aku dan Ayahku baru saja di jemput oleh pihak bandara untuk berangkat dari restaurant yang sudah di siapkan oleh pihak pesawat.
Saat itu ketika aku masuk ke dalam mobil dan berangkat menuju Bandara, Xiao Min baru saja tiba di kota besar dan tak sengaja melihat ayah.
“Shi Fu ….” Ucap Xiao Min penasaran
Xiao Min kemudian berbalik dan mengikuti mobil bandara. Namun kecepatan antara mobil yang kami kendarai dengan motor kalah cepat dengan motor yang Xiao Min kendarai, Karena motor yang ia kendarai adalah motor butut tua keluaran tahun 1998.
“Tunggu kenapa aku seperti melihat Shi Fu, kata A Tse, dia sudah membakar rumah Shi fu dan membunuhnya, tunggu, aku harus cari tahu dulu sebelum aku memberikan uang sebanyak itu pada A Tse.
“Siapa yang sudah berbohong padaku, kalau itu adalah Shi fu, lalu siapa yang dia bakar? Rumah siapa yang ia bakar? Siapa yang di bunuh oleh A Tse?” ucap Xiao Min dalam hati