Notebook Blue Leroy

1050 Kata
"Selamat pagi Blue," Sapa nyonya Chloe, petugas perpustakaan "Pagi nyonya, bagaimana keadaan mu hari ini?" tanya ku "Tidak terlalu baik. Pinggangku sangat sakit, mungkin karena aku juga terlalu banyak duduk, dan juga kurang banyak minum," jawab Nyonya Chloe "Awh, kalau begitu solusinya, kau harus sering berkeliling memeriksa buku, memeriksa orang yang datang berkunjung, dan membawa air 2 liter," usul ku. "Hmm benar juga, rasanya sudah lama juga aku tidak berkeliling. Tapi entah mengapa aku juga selalu merasa letih," jawab Nyonya Chloe. "Hmmm...mungkin kau sudah lama tidak berolah raga." "Bagaimana aku mau berolah raga, aku sendiri tak tahu olahraga yang cocok untukku, kau tahu kan umurku sudah kepala 5,aku takut kalau salah berolahraga malah akan semakin berakibat buruk pada Kesehatan ku. Oh iya ini buku yang kau minta, sudah aku simpan. Memangnya ada kasus apa?"tanya Nyonya Chloe "Kasus orang hilang, aku hanya ingin mempelajari alibi dari si Pelaku, makanya aku Pinjam beberapa buku ini," jawabku sambil mengambil beberapa buku yang ku titipkan kemarin sore. Mendengarkan lagu pilihan dengan volume paling kencang sambil membaca buku adalah pasangan yang terbaik. Selain itu duduk di sudut dekat buku mengenai psikologi criminal adalah santapan ternikmat bagi otakku. Ku keluarkan peralatan tulis dan buku catatan serta charger ponsel. "Eh buku catatanku dimana ya?" Aku mencari di dalam tas berulang kali, tapi tetap tidak ketemu. "Apa kau mencari buku catatan mu?" AJ tiba-tiba muncul dan membuatku terkejut. "Memangnya buku catatanku berwarna apa sampul nya?" Aku menantang AJ "Sampul galaxy, berwarna biru tua, benarkan?" "Darimana kau tahu itu buku ku?" "Aaron memanggil mu, ayo ikut kami," ajak AJ "Gawat, ada masalah apa ya? Apakah aku akan di pecat, karena David tidak menginginkan ku, sehingga mereka memutuskan untuk tidak mempekerjakan ku lagi. Huft, bagaimana aku mengatakan pada ayah kalau aku sudah tidak bekerja lagi," batinku. Tiba di ruangan Aaron, sudah ada Tuan David duduk di sofa. Dan ada beberapa anggota tim yang lainnya. "Kau ingin tahu, siapa pemilik buku ini kan, David? Dan kalian juga pasti penasaran siapa yang telah menulis buku ini!" tukas Aaron sambil melirik para anggota nya. "Sudah pasti orang itu sudah berpengalaman dalam memecahkan sebuah kasus, dan sudah pasti dia lulusan jenderal atau sekelas nya," jawab Tuan David. "Yang lain?" tantangan Aaron sambil memperlihatkan buku catatan ku. Masing masing dari mereka mencoba menerka siapa Empunya buku catatan dengan sampul galaxy. "buku catatanku," teriak ku tanpa sadar Semua orang langsung tertuju padaku, dan melihat dengan tatap penuh makna "Tidak mungkin itu milikmu, kau jangan pernah mengaku - ngaku bahwa buku itu milikmu. Lagi pula kau juga tidak memiliki kecerdasan intelektual dan kepekaan sebagai seorang detektif maupun seorang polisi, kau hanya anak ingusan tukang pamer!"seru Tuan David "Kenapa tak kau lihat dulu, ada sebuah nama pemilik dari buku ini." Aaron menyerahkan buku catatan milikku ke David, guna mengetahui nama pemilik buku catatan dengan sampul galaxy berwarna biru tua. "Blue Leroy" "Blue Leroy," teriak David dengan lantang. Mata mereka tertuju padaku, melihat dengan tatapan takjub dan tak percaya. "Coba lihat kartu identitas Mu!" seru David masih dengan tak percaya. "Kartu identitas ku ada di dalam tas, lagi pula semua berkas foto copy an ada di bagian HRD, tas ku ada di perpustakaan," jawab ku. "Ini, sudah ku bawakan tas mu. Aku takut ada barangmu yang hilang,"sahut Dmitri Spencer sambil menyerahkan tas ransel berwarna biru padaku. "Ini kartu identitas ku, kau bisa melihat nya," ucapku. David melihat kartu identitas dengan segala ketidakpercayaan nya. "Leroy? Sepertinya aku pernah mendengar nama ini, tapi siapa ya?" gumam David. "Baiklah, memang ini punyaku, namun, aku masih belum begitu percaya, kalau buku ini milikmu, aku ingin tahu dulu apakah tulisan Mu sama persis dengan tulisan yang ada di buku ini!" "David! Sudahlah hentikan kegilaanmu, sudah jelas-jelas kau melihat bahwa pemilik buku catatan ini adalah Blue, lantas apa lagi yang kau ragukan?" tanya Morgan "Bisa saja kan dia mengaku ini bukunya, dan nama bisa saja sama, tapi untuk otak dan daya tulisan tidak ada yang bisa menyamai nya. Aku hanya ingin tahu apakah gaya tulisannya sama atau tidak! Ayo cepat kau menulis apapun!" perintah David. David menyerahkan secarik kertas dan pulpen padaku. Langsung saja aku menulis beberapa kalimat. Baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa cina. David terkejut bukan main. Kupatahkan segala argumentasi David. "Sudah benar kan kalau pemilik buku catatan yang sudah kau puji dengan segala kepintaran nya adalah milik Blue. Apalagi yang kau ragukan David?" tanya Gracia David memberikan buku catatan padaku, tanpa berkata apapun. "Sekarang mau tak mau, kau harus menerima Segala keputusan ku. Aku sudah menerima Blue sejak awal dia memasukkan lamarannya ke departemen ini. Aku menerimanya bukan hanya karena sebagai lulusan S2 belaka, tapi kau juga lihat sendiri bukan apa saja yang ia pikirkan, dan bagaimana cara ia memecahkan sebuah kasus. " " Aku hanya memperingati kalian semua, kalau menerimanya adalah sebuah kesalahan terbesar, selain itu juga dia pasti akan menimbulkan banyak masalah, dan ketika itu terjadi, jangan suruh aku untuk bertanggung jawab atas semua kelakuan nya kelak!" David pergi meninggalkan ruangan Aaron dan para anggota tim nya. Aku mengambil buku catatan dan pamit undur diri, hendak ke perpustakaan. "Kau mau kemana?" tanya AJ "Aku ingin kembali ke perpustakaan, aku... Ingin membaca buku di sana," jawabku ngelantur "Tunggu, kau jangan pergi ke perpustakaan dulu, aku ingin kau menjelaskan ide mu yang sudah kau tuangkan dalam buku catatan perihal kasus ini," pinta Aaron "Apa? Tapi...tapi...masih ada yang belum ku pecah kan, masih ada yang mengganjal dan ada beberapa yang masih kurang, terutama saat bagian foto jenazah. Seperti ada yang kurang," tutur ku. "Baiklah kalau begitu, kau ikut kami ke sana, supaya kau bisa jelas melihat lebih dekat," perintah Aaron "Maaf, bagaimana?aku ikut kalian kemana?" tanyaku "Ke tempat kejadian perkara, dan kemungkinan di sana bisa sampai 3 atau sebulan, tergantung dari kasusnya," sahut Emily "Oh ya, baiklah kalau begitu, besok sekiranya akan berangkat jam berapa, biar nanti akan ku sampaikan pada pihak pesawat dan bagian mesin, agar mempersiapkan pesawat nya mulai dari sekarang," ucapku. "Kalau bisa pagi, sekitar pukul 7 pagi, dan kita sudah harus berkumpul di kantor pukul 6 pagi, oke!" jawab Aaron "Baiklah aku permisi ke bagian transportasi dan setelah itu aku mau ke perpustakaan," ucapku sambil membungkukan badan. "Blue...." teriak Morgan "Ya," jawabku sambil berbalik arah "Kau mau kemana? Bukankah kata Aaron kau harus menjelaskan pada kami, mengenai kasus ini, ayo cepat kami menunggumu untuk menjelaskan semuanya," ucap Morgan "Baiklah...."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN