Tiba di kota Mohe, Xiao Min langsung dimasukkan kedaam sel yang berbeda dengan kedua teman-temannya. Namun, sebelum itu Xiao Min sedang di periksa dan di tanyakan berbagai macam pertanyaan, di mulai dari alasan mengambil perhiasan mewah sampai pada alasan ingin membunuh Biksu Yen, yang notabene adalah gurunya.
Semula Xiao Min tidak mengakuinya sama sekali, semua tuduhan yang dilayangkan oleh kepala Polisi. Xiao Min menyangkal nya semuanya dengan mengatakan bahwa itu semua bohong, dan tidak pernah ada niatan dari dirinya untuk membunuh Biksu Yen.
“Semua yang anda tuduhkan itu bohong sama sekali, aku tidak memiliki niatan sedikit pun untuk membunuh guruku,” ucap Xiao Min
“Benarkah begitu? Baiklah kurung dia di penjara, dan segera buatkan berkas! Kirim segera berkas anak ini ke Hakim, kita lihat siapa di sini yang berbohong,” perintah kepala Polisi
Xiao Min di seret menuju sel tahanannya yang terletak di ujung ruangan ini. menurut beberapa polisi, sel tahanan yang akan di tempati oleh Xiao Min, merupakan sel yang sangat angker, lantaran pernah ada yang bunuh diri karena, tak sanggup menahan rasa malu.
“Ini sel tahananmu, tahan saja ya, kalau kau merasa bulu kuduk mu merinding, ya kau anggap saja ada yang menemani! Hahahhaha,” ledek dua orang polisi yang membawa Xiao Min ke dalam penjara
“Apaa? Aku tidak takut! Bahkan pada setan sekalipun, aku tidak pernah takut!” ucap Xiao Min dengan sombong.
“Hmmm baguslah kalau memangkau berani, hahahha … tapi kalau kau mulai merasa takut, ya lawan saja rasa takutmu, katana kau pemberani, smapai gurumu saja, mau kau bunuh! Hahahhhaaha ….” Kedua polisi itu terus saja meledek Xiao Min
Tiba di sel tahanan, berukuran 25x25 m, Xiao Min langsung di lempar begitu saja ke dalam. Xiao Min masih merasa paling berani, di lihatnya sel tahanan yang minim akan penerangan, dan tembok yang masih batu bata merah belum di semen ulang, lanai yang sudah di semen, serta ada tali yang menggantung di dekat lampu.
“Aku tidak pernah takut dengan Satan! Kau dengar itu!” ucap Xiao Min dengan sombong.
Sesaat setelah Xiao Min masuk ke dalam ruang tahanan, tiba-tiba saja hawa nya terasa begitu dingin, bukan karena cuacanya yang dingin, tapi karena ada hal lain yang menyebabkan ruang tahanan itu merasa dingin. Di samping itu juga, bulu kuduk Xiao Min berdiri, dan tiba-tiba ia merasa ketakutan.
Kursi yang semula berada tepat di bawah lampu, kini mulai bergeser perlahan, begitu juga dengan lampu di ruang tahanan. Seperti ada yang memainkan lampu. Suara bangku yang di seret-seret membuat Xiao Min benar-benar merasa tidak tenang
“Aaaaaaa ... keluarkan aku dari sini! Ibuuu ….” Jerik Xiao Min ketakutan.
Semua polisi yang berada dalam ruangan tidak mempedulikan jeritan ketakutan Xiao Min, malah mereka tertawa sambil meledek
“Hahhahha … biar tau rasa dia, kalau membunuh seorang guru adalah perbuatan yang snagat keji!”
“Sudah … sudah … ayo cepat kalian semua persiapkan berkas Xiao Min dan kirim ke pengadilan sekarang juga, aku ingin tahu, berapa lama anak itu akan di hukum, dan segera siapkan beberapa saksi, yakni A Tse dan kedua temannya itu!” perintah Kepala Polisi
“Siap Laksanakan!” jawab para polisi
“Tidaaaakkk … jangan ganggu aku, pergi sana! Shi Fu … maafkan aku, bukan aku yang membunuhmu! Sungguh!” teriak Xiao Min
Suara jeritan akan ketakutan Xiao Min terdengar hingga ke berbagai sel lainnya, termasuk sel tahanan Ming Zhe dan Xa Chou
“Itu … Itu seperti terdengar suara Xiao Min, apakah dia sudah di tangkap?” tanya Xa Chou
“Entahlah, mungkin saja itu orang lain yang suaranya hampir sama dengan Xiao Min,” ucap Ming Zhe
Lima bulan seteah penangkapan ketiga murid Biksu Yen, berkas mereka baru saja di terima oleh pihak pengadilan. Itu pun tiga hari setelah penerimaan berkas, pihak pengadilan baru saja mempelajarinya, dan tiga hari kemudian sudah ada panggilan dari pihak pengadilan.
Ketiga murid biksu Yen yang bermasalah di panggil oleh pihak pengadilan untuk mendengarkan segala pengakuan tentang perbuatan mereka masing-masing. Untuk Ming Zhe dan Xa Chou, mereka hanya di berikan hukuman ringan saja yakni 6 bulan penjara. Sementara untuk Xiao Min, meskipun ia sudah di tempatkan di sel tahanan yang sangat angker, tetap saja tak membuatnya berubah, malah semakin menjadi.
Xiao Min, semakin tidak mengakui perbuatannya, dan akhirnya persidangan untuk Xiao Min di tunda. Mau tak mau kunci utama dari kasus Xiao Min adalah dengan menghadirkan A Tse. Siding penundaan dilanjutkan dua hari kedepan, setelah pengadilan berhasil mendatangkann A Tse.
Dengan berbagai bujuk dan rayu serta menjamin kalau A Tse tidak akan ikut di penjara, barulah A Tse mau menuruti permintaan pengadilan untuk menjadi saksi.
“Tuan A Tse and adi minta datang ke pengadilan sebagai saksi atas kejahatan Xiao Min,” ucap utusan pengadilan
“Aku? Jadi saksi? Hmmm … Xiao Min ya?” A Tse mulai berpikir,keuntungan apa saja yang ia dapatkan ketika menjadi saksi
“Kami mohon agar anda segera memenuhi permintaan pengadilan agar kasus Xiao Min segera selesai.”
“Aha … bisa saja aku memenuhi prmintaan pengadilan, akan tetapi aku juga meminta penangguhan! Aku tidak ingin di penjara lagi, karena aku hanya menjalankan perintah dan itu pun juga tidak terlaksana, lantaran biksu Yen tidak ada di rumah!” seru A Tse
“Hmmm baiklah kalau begitu, hanya itu sajakah permintaanmu?” tantang utusan pengadilan
Sesuai dengan jadwal yang sudah di tetapkan, persidangan Xiao Min kini di gelar kembali, dan kini persidagan menghadirkan A Tse sebagai saksi kunci utama.
“Baiklah persidangan perampokan perhiasan mewah di toko perhiasan pun kembali di gelar, kali ini agenda utamanya adalah menghadirkan saksi kunci utama, silakan untuk jaksa segera hadirkan orangnya!” perintah Hakim.
Polisi pun segera membawakan A Tse ke ruang pengadilan, di saat yang bersamaan, Xiao Min merasa terkejut dengan kehadiran A Tse.
Selama beberapa jam, pengadilan tampak seru, terlihat dari bagaimana cara Xiao Min keringat dingin dan pucat pasi tatkala A Tse membeberkan kronologi tindakan criminal yang di lakukan oleh Xiao Min.
Kini Xiao Min tidak bisa menyangkal lagi, karena beberapa tetangga Biksu Yen juga sempat di jadikan saksi oleh pihak pengadilan.
“Baiklah … kali ini pengadilan akan memutuskan bahwa Xiao Min dinyatakan bersalah dengan berbagai tuduhan, yakni tuduhan pertama kana melakukan pembunuhan meskipun orang yang di tuju sedang tidak berada di rumah, selain itu melakukan perampokan perhiasan emas dan menjualnya lagi di kota besar, maka dengan ini, pengadilan akan memutuskan agar Xiao Min akan di jatuhi hukuman kurungan selama 5 tahun.”
“Apaaa ? kenapa harus lima tahu, sementaa Xa Chou dan Ming Zhe hanya 6 bulan saja, dan A Tse terbebas dari segala tuduhan! Ini tidak adil, sungguh sangat tidak adil, A Tse juga menjalankan yang ku perintahkan! Aku keberatan dengan segala keputusan kalian semua!” teriak Xiao Min.
“Cepat seret dia ke penjara, sebelum dia melakukan hal yang tidak diinginkan!” perintah kepala polisi.
Xiao Min terus saja meronta ketika kedua polisi berbadan besar dan tegap menyeret tubuhnya ke mobil polisi.
“Lepaskan akuuuuuu!” teriak Xiao Min dengan suara lantangnya
A Tse hanya tertawa saat melihat Xiao Min di bawa oleh polisi.