“Tunggu sebentar,” ucap Rona ketika mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya. Ia baru saja membereskan ruang tamu karena tadi baru saja ada tamu yang datang menemui suaminya sebelum berangkat kerja. Ia menaruh kain yang sempat ia gunakan mengelap di meja makan lalu berjalan mendekati pintu dan membukanya. Ia tersenyum pada Gabriel yang menyalaminya. “Silakan masuk, Nak. Apa kamu ke sini untuk bertemu Finia?” Rona menatap Gabriel yang mengangguk. “Benar, Bu. Aku datang ke sini untuk bertemu dengan Finia. Apakah dia ada?” Rona menjawab, “Ibu ambilkan minum dulu ya. Nanti kita bicara.” Rona sebenarnya tidak tahu akan menjawab apa sehingga ia membutuhkan waktu sebelum menjelaskan pada Gabriel. Bagaimana pun ia telah membujuk Finia untuk datang ke istana tetapi putrinya tetap saja tidak mau k