64: HATI YANG MURNI

2191 Kata

Zein tersenyum dan mengambil air minum yang telah dituangkan oleh istrinya. Ia meneguk minuman sampai habis sembari memandangi Zeus dan Aliko yang masih melayani pembeli. Sedari tadi, mereka memang sibuk melayani pembeli yang datang terus-menerus, untungnya sekarang pembeli sudah mulai sedikit sehingga bisa untuk istirahat sejenak. “Apakah kamu akan mengambil barang dagangan sisa? Kamu bilang sebaiknya besok kita tidak berdagang.” Zein meletakkan gelas di batu pipih. Ia masih terus memerhatikan kedua putranya yang tampak sibuk melayani pembeli yang mulai banyak lagi. “Jika kita berdua tidak ada. Aku bisa pastikan mereka akan kewalahan. Lihat saja! Mereka tampak tak berpengalaman. Meski Aliko sudah lama bekerja, ia kadang tidak mengingat tempat barang yang hendak pelanggan beli. Dia benar-b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN