Dibalik Sikap Jutek

1052 Kata

Sedari tadi aku memandangi Aa yang asik bersama Luna. Saat tak sengaja pandangan kami saling beradu, Aa tersenyum seraya menaikkan alisnya seolah bertanya padaku dan aku hanya tersenyum saja. Mama sengaja memasak banyak lauk untuk kami bawa pulang dengan bangganya memberitahu itu pada menantu kesayangannya. “Terima kasih banyak, Ma.” “Iya, sama-sama. Mama tahu istri kamu rajin masaknya bukan kepalang, enak pula, tapi tidak ada salahnya Mama bawain lauk ‘kan?” ujar Mama penuh sindiran untukku. Aa tersenyum seraya merangkulku. “Merasa tersindir?” tanya Mama saat menjeling kesal. “Minimal kalau tidak pandai masak, pandai memijat,” lanjut Mama. Aku dan Aa saling memandang. “Oh, jelas itu keahlianku,” pamerku membuat Mama mengulum senyumnya. “Memang iya? Kalau begitu, tolong pijat Aa m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN