Tidur atau Cium?

1038 Kata

Sambungan teleponku bersama Bara segera aku akhiri karena gangguan seseorang. Bara mengabariku kalau minggu depan dia tidak ada jadwal waktu libur di akhir pekan dan mengajakku bertemu lebih kurang dua minggu lagi dari sekarang karena ada yang ingin dia sampaikan padaku. “Ambigu sekali, sih, A’,” kesalku begitu sambungan telepon berakhir. “Apa yang ambigu? Aa hanya menawarkan ini,” tunjuknya polos pada sop buah yang dia pegang. Aku menatapnya kesal. “Nggak tahu ah!” Aku bergeser menjauh darinya. *** “Kamu janjian bertemu dengan Bara?” tanyanya saat kami berada di mobil menuju rumah. Aku memicingkan mataku padanya. “Nggak bermaksud nguping, tapi memang kedengaran suaranya, Nada,” belanya. Aku memberitahunya tentang Bara yang ingin mengajakku bertemu karena ada hal yang ingin dia bic

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN