Siapa Dia?

1152 Kata

Aku tiba di rumah lebih dahulu dari Aa. Baguslah, aku bisa mempersiapkan diri menyambut kepulangannya. Itulah anganku menyambut kepulangan suami saat sudah rapi, cantik dan wangi. Nyatanya lagi-lagi aku tertidur di sofa menunggunya. “Sayang.” Aku membuka mata dan mendapati senyuman di wajah suamiku, kenapa bisa setampan ini, ya? Aku mengelus lembut pipinya, perlahan aku menarik wajahnya dan mengecup bibirnya seraya menutup mataku. Aa mendorong tubuhku seolah ingin menyudahi kecupan kami. Tak biasanya begini. Selalunya dia pasti akan langsung menerkamku. “Sayang, bangun.” Aku mendengarnya meringis. “Sayang, ada Mama,” bisiknya. Detik kemudian aku membuka mata, melepas tanganku yang menahan wajahnya dan mendapati Mama Ayu tengah mengulum senyumnya. Aa …!” teriakku dalam hati tentunya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN